BKKBN Jalin Sinergi Banyak Pihak demi Turunkan Stunting hingga 14%

BKKBN Jalin Sinergi Banyak Pihak demi Turunkan Stunting hingga 14%

Dea Duta Aulia - detikNews
Selasa, 06 Des 2022 14:19 WIB
BKKBN
Foto: Dea Duta Aulia/detikcom
Jakarta -

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan sejumlah langkah untuk terus menurunkan angka stunting hingga 14% di tahun 2024. Hal itu dilakukan agar Indonesia mampu mencetak SDM yang memiliki daya saing tinggi di tahun 2045 mendatang.

Ketua BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan secara grafik angka stunting di Indonesia terus mengalami penurunan. Penurunan terjadi sekitar 2% dari 27,7% pada 2019 menjadi 24,4% di tahun 2021.

"Kita pahami sekarang stunting masih perhatian pertama Pemerintah Indonesia untuk mencetak SDM berkualitas guna mewujudkan Indonesia maju," kata Hasto di sela-sela acara Forum Nasional Stunting 2022 di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan ada sejumlah langkah yang diambil agar angka stunting di Indonesia bisa dapat ditekan, salah satunya dengan menggandeng banyak pihak. Pihaknya pun tidak segan menjalin kolaborasi dengan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, TNI, Polri, hingga swasta untuk mewujudkan hal tersebut.

Guna memaksimalkan kolaborasi tersebut, pihaknya juga sudah memetakan peran kementerian dan lembaga agar tujuan yang diinginkan bisa dicapai.

ADVERTISEMENT

"Tapi kita harus kerja sama dengan melibatkan semua elemen makanya TNI dan Polri dilibatkan untuk mendukung penurunan stunting. Salah satu keuntungan teman-teman TNI dan Polri ini ada pasukan sampai desa," katanya.

Langkah lain yang dilakukan oleh BKKBN adalah dengan melakukan Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI) yang bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan kesepahaman tentang tata kerja, pemantauan, laporan, hingga evaluasi untuk menangani stunting. Serta menghadirkan data sejumlah warga yang berisiko stunting yang sudah dikerjakan di tahun 2022.

"RUN PASTI mendukung 5 pilar percepatan penurunan stunting di Indonesia agar lebih cepat lagi," katanya.

Pihaknya pun turut memberikan tim pendampingan keluarga khusus untuk mereka yang berisiko stunting. Serta memberikan pendampingan kepada semua calon suami istri sebelum masuk kepada usia subur.

"Melakukan audit kasus stunting di seluruh kabupaten/kota di Indonesia," ujar Hasto.

Hal tersebut pun diimbangi dengan memaparkan pengetahuan mengenai stunting kepada masyarakat. Pihaknya pun melakukan sosialisasi hal tersebut ke sejumlah daerah seperti di Brebes dan Yogyakarta.

"Di tahun 2023 kita akan mengerjakan di provinsi lain di seluruh Indonesia," tutupnya.

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads