Dalih 'Menata' Pemkot Depok Saat Gusur SDN Pocin 1 Berujung Ratapan Siswa

Dalih 'Menata' Pemkot Depok Saat Gusur SDN Pocin 1 Berujung Ratapan Siswa

Devi Puspitasari - detikNews
Selasa, 06 Des 2022 06:40 WIB
Relokasi SDN Pondok Cina (Pocin) 1 untuk pembangunan Masjid Raya menimbulkan polemik, Jumat (18/11/2022). Selain itu, para siswa juga harus belajar tanpa guru.
Foto: SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Depok -

Polemik relokasi SDN Pondok Cina (Pocin) 1 di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat (Jabar) masih belum menemukan titik terang. Awal pekan ini, para siswa mengikuti ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) di tiga tempat yang berbeda yakni SDN Pocin 1, SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5.

Seorang siswa berinisial AF mengaku dirinya terpaksa ikut PAS di SDN Pocin 5 demi keamanan belajar. Dalam hati, AF mengaku sedih berpisah dari teman-temannya yang bertahan di SDN Pocin 1.

"Kita pindah ke Pocin 5 dulu. Tergantung kalau ada informasi pindah lagi ke Pocin 1, baru pindah. Kita nyari aman aja ya. Kita sedih, tapi mau jadi masjid juga bagus. Tapi dijadiin masjid jangan di sekolah juga, kan bisa di tempat lain," kata salah seorang siswa berinisial AF saat ditemui di SDN Pocin 1, Senin (5/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teman AF, berinisial RS berharap perjuangan mempertahankan SDN Pocin 1 tak hanya dilakukan dirinya, teman-teman dan para orang tua murid. Dia berharap para guru juga membantu menolak rencana relokasi SDN Pocin 1.

"Ibu bantu buat sekolah kita biar nggak digusur. Sekolah ini jangan digusur biar kumpul lagi sama teman-teman. Kita sudah (memasuki masa) ujian, jadi nyari aman aku ke Pocin 5," ujar RS.

ADVERTISEMENT

Para guru SDN Pocin 1 memang sudah tak hadir lagi di sekolah sejak 14 November kemarin. Siswa yang bertahan di SDN Pocin 1 pun akhirnya diajar oleh orang tua serta para relawan.

Namun saat pekan PAS, para guru kembali datang ke SDN Pocin 1 untuk mengawasi proses ujian. Tercatat ini ada sekitar 183 siswa SDN Pocin 1 yang mengikuti ujian ini.

Pantauan detikcom, sejumlah guru kembali datang mengawasi prosesi PAS. Ujian ini merupakan kegiatan terakhir mereka sebelum dipaksa Pemerintah Kota (Pemkot) Depok angkat kaki dari SDN Pocin 1.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Viral Revitalisasi Trotoar Blokir Akses SDN 1 Pocin Depok':

[Gambas:Video 20detik]



Kedatangan kembali para guru sempat diwarnai keributan karena orang tua murid diminta keluar dari kompleks sekolah. Keributan terjadi di luar bangunan sekolah.

"Ada 183 siswa yang ikut ujian di sini. Kita tadi udah diam kondusif terus dateng nyuruh kita (ibu-ibu) nunggu di luar malah jadi ribut," kata salah satu orang tua siswa, Cici.

Pada pukul 09.20 WIB, terlihat siswa melaksanakan ujian di ruangan kelas dengan kondusif. Di lapangan sekolah, sejumlah orang tua murid sempat menunggu anak-anak mereka melaksanakan PAS.

Berdasarkan cerita anggota DPRD Kota Depok, Oparis Simanjutak, berdasarkan keterangan orang tua murid yang ditemuinya, keributan terjadi lantaran orang tua murid diminta keluar dari bangunan sekolah.

Sebanyak 183 siswa SDN Pocin 1 mengikuti ujian akhir semester (UAS). Ujian ini merupakan kegiatan terakhir mereka sebelum dipaksa Pemkot Depok angkat kaki. (Devi Puspitasari/detikcom)Foto: Sebanyak 183 siswa SDN Pocin 1 mengikuti ujian akhir semester (UAS). Ujian ini merupakan kegiatan terakhir mereka sebelum dipaksa Pemkot Depok angkat kaki. (Devi Puspitasari/detikcom)

"Tadi saya bertanya sama ibu-ibu, Satpol PP sudah bertindak belom? 'tidak' katanya. Cuma dari Kepala Dinas mengatakan ibu-bu disuruh keluar," kata

"Ini berproses lagi ujian, kalau bisa saya hadir di sini sampai ujian selesai supaya anak-anak kondusif. Kalau tidak ada, saya rasa akan semakin ramai tidak ada solusi jadi ribut," imbuh Oparis.

Dalih Relokasi SDN Pocin 1 demi Penataan

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok Wijayanto membantah menelantarkan murid SDN Pondok Cina (Pocin) 1. Wijayanto menyebut guru tetap mengajar di dua sekolah yang sudah ditentukan yakni SDN Pocin 3 dan Pocin 5.

"Saya luruskan bukan tidak ada guru yang mengajar. Jadi bahwa berita kami disdik menelantarkan itu salah. Guru-guru kami tempatkan di gedung SD 3 dan 5, sebagian besar murid juga ada di sana," kata Wijayanto kepada wartawan.

Wijayanto mengatakan pihaknya peduli pada nasib siswa yang bertahan di SDN Pocin 1. Pihaknya memberi kesempatan untuk siswa yang bertahan tetap melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) di SDN Pondok Cina 1.

Siswa tetap belajar di SDN Pocin 1 yang bakal direlokasi. Ortu murid ikut hadir ke SDN Pocin 1 lantaran tak ingin anak pindah ke SDN Pocin 5 dan Pocin 3. (Dwi Rahmawati/detikcom)Foto: Siswa tetap belajar di SDN Pocin 1 yang bakal direlokasi. Ortu murid ikut hadir ke SDN Pocin 1 lantaran tak ingin anak pindah ke SDN Pocin 5 dan Pocin 3. (Dwi Rahmawati/detikcom)

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

"Nah ini yang sebagian bertahan, justru karena kami peduli dengan pendidikan, kami akomodir kesempatan untuk ujian kami lakukan di sini. Setelahnya ada dilakukan di tempat yang telah ditentukan," kata Wijayanto.

Dia menilai relokasi SDN Pocin 1 karena sudah tidak aman. Wijayanto menghimbau para orang tua siswa untuk mengikuti penataan yang sudah ditentukan.

"Tanya sama ortunya, kan mereka yang mau bertahan. Kita sudah menentukan ini sudah tidak aman kondisinya dan tidak layak, kita lakukan kajian untuk relokasi," jelas Wijayanto.

"Sejak awal imbauannya, ikuti apa yang sudah ditata Disdik, kami tidak menelantarkan. Kami tidak menelantarkan, kami menata guru dan murid belajar ditempat yang ditentukan," sambung dia.

Halaman 2 dari 3
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads