Perintah Tembak Sambo Tak Didengar Ricky Bikin Hakim Bilang Terserah

Perintah Tembak Sambo Tak Didengar Ricky Bikin Hakim Bilang Terserah

Tim detikcom - detikNews
Senin, 05 Des 2022 22:27 WIB
Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf jalani sidang lanjutan di PN Jaksel. Mereka saling memberikan kesaksian.
Ricky Rizal (Foto: Grandyos Zafna-detikcom)
Jakarta -

Geramnya majelis hakim dengan Bripka Ricky Rizal karena mengaku tidak mendengar suara Ferdy Sambo memerintahkan Bharada Richard Eliezer untuk menembak Brigadir N Yosua Hutabarat. Perintah Sambo yang dimaksud adalah perkataan Sambo ke Eliezer 'woy cepat woy kau tembak' Yosua.

Seperti diketahui, jaksa penuntut umum dalam surat dakwaanya menyebut Ferdy Sambo memerintahkan Bharada Eliezer untuk menembak. Tembakan Richard ini yang mengakibatkan tubuh Yosua luka-luka.

Saat itu, jaksa mengatakan Ferdy Sambo langsung meminta Yosua untuk berjongkok begitu korban masuk ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ferdy Sambo langsung mengatakan kepada Korban Nopriansyah Yosua Hutabarat dengan perkataan 'jongkok kamu!!', lalu Korban Nopriansyah Yosua Hutabarat sambil mengangkat kedua tangannya menghadap ke depan sejajar dengan dada sempat mundur sedikit sebagai tanda penyerahan diri," bunyi surat dakwaan jaksa.

Yosua kemudian bertanya 'ada apa'. Namun, Ferdy Sambo menjawab pertanyaan itu dengan memerintahkan Bharada E untuk menembak Yosua.

ADVERTISEMENT

"Berkata 'ada apa ini?', selanjutnya Terdakwa Ferdy Sambo yang sudah mengetahui jika menembak dapat merampas nyawa, berteriak dengan suara keras kepada Saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu dengan mengatakan 'Woy,,,! Kau tembak,,,! Kau tembak cepaaat!! Cepat woy kau tembak!!!'," ungkap jaksa.

Merujuk dari dakwaan tersebut, jaksa pun bertanya ke Ricky apakah dia mendengar perintah tersebut. Ricky mengaku tidak mendengarnya.

"Saat Ferdy Sambo perintah 'tembak' nggak dengar?" tanya jaksa dalam sidang di PN Jaksel, Senin (5/12/2022).

"Siap tidak (tidak dengar)," jawab Ricky.

Ricky mengatakan posisinya saat itu masih berjalan menuju area ruang tengah, TKP pembunuhan Yosua. Ricky mengatakan saat peristiwa dia sejajar dengan Kuat Ma'ruf.

"Itu ruangan kecil, nggak dengar?" cecar jaksa.

"Yang saya ingat...," ucap Ricky dan langsung dipotong jaksa.

"Kenapa yang diingat hanya itu saja? Sedangkan saat 'tembak woy, tembak woy' itu nggak dengar, padahal itu lebih kencang daripada 'jongkok kamu'?" timpal jaksa.

"Yang (perintah) jongkok saya dengar," ucap Ricky.

Ricky mengaku, saat Yosua ditembak Eliezer, dia memang sudah berada di dalam rumah Duren Tiga. Namun dia mengatakan tidak mendengar perintah Sambo yang berkata 'woy tembak woy'.

"Saya di dalam. Saya nggak dengar Bapak (Ferdy Sambo) pas 'tembak woy, tembak woy'," kata Ricky.

Hakim Tegur Ricky Rizal

Mendengar pengakuan Ricky, hakim merasa aneh. Hakim mencecar Ricky untuk memastikan dengar atau tidaknya Ricky atas perintah Sambo.

"Yang saya ingin tahu cerita Saudara yang agak aneh itu, yang Saudara mengatakan Saudara suruh nembak dari situ saudara Ferdy Sambo sudah merencanakan hendak membunuh Yosua kan, sementara Saudara menolak?" tanya hakim.

"Jadi waktu saat itu Bapak menanyakan panggil Yosua lalu ada kalau dia melawan kamu berani tidak nembak dia," kata Ricky menirukan ucapan Sambo.

"Faktanya, yang terjadi Sambo pernah manggil Yosua terus bicara? Kan tidak," kata hakim.

"Jadi selama ini tidak pernah sekali pun ajudan setahu saya tiba-tiba digampar sebelum ditanya dulu apa salahnya," ungkap Ricky.

Kemudian, Ricky menyebutkan, sebelum penembakan, dia mendengar Yosua bertanya 'Ada apa, Pak', namun Sambo memintanya untuk jongkok. Setelah itu, sebut Ricky, Eliezer langsung menembak ke arah Yosua.

"Faktanya yang terjadi di Duren Tiga?" tanya hakim.

"Waktu itu saya sebentar, Bapak seperti ini terus Yosua itu 'Apa, Pak, ada apa, Pak?'" kata Ricky.

"Kemudian saudara Richard langsung tembak?" tanya hakim.

"Siap," jawab Ricky.

"Benar, kan?" tanya hakim lagi.

"Waktu itu Pak Ferdy Sambo saya belum lihat, (ada suara) 'jongkok, jongkok'," jawab Ricky.

"Kemudian Richard menembak?" tanya hakim.

"Menembak," jawab Ricky.

Hakim lalu bertanya apakah saat itu Eliezer diperintahkan oleh Ferdy Sambo untuk menembak Yosua. Ricky mengaku tidak mendengar perintah itu.

"Disuruh tembak?" tanya hakim.

"Saya tidak mendengar," jawab Ricky.

Mendengar kesaksian itu, hakim menuturkan terserah Ricky mau berkata apa. Yang jelas, kata hakim, pihaknya telah memiliki bukti CCTV.

"Saudara tidak mendengar... terserah Saudara lah, ya kan, Saudara ada di situ di dalam CCTV itu nampak sekali kalian bertiga di luar pada saat sebelum Sambo datang, kalian bertiga terdakwa Kuat dan korban ada di luar sampai kemudian Saudara mengantarkan Yosua ke dalam itu ada CCTV yang nampak di Duren Tiga. Artinya apa, Saudara memang sudah dipersiapkan bersama Kuat untuk menghadapkan korban ini ke depan Sambo untuk melaksanakan eksekusi, kan begitu," tegas hakim.

Bantahan Richard Eliezer

Setelah mendengar pengakuan Ricky, Eliezer membantah kesaksian Ricky. Dia mengaku yakin bahwa Ricky mendengar perintah Sambo.

"Tentang Duren Tiga, Ricky tidak mendengar dalam jarak sedekat itu, mungkin mendengar, tapi nggak mau bicara, tapi terserah Bang Ricky Yang Mulia," kata Eliezer menanggapi kesaksian Ricky di PN Jaksel, Senin (5/12).

Eliezer menilai sangat tidak mungkin Ricky tidak melihat Ferdy Sambo menembak Yosua karena jaraknya berdekatan. Begitupun dengan sarung tangan yang dikenakan Ferdy Sambo saat mengeksekusi Yosua, Eliezer yakin Ricky melihatnya.

"Sarung tangan itu kalau tidak melihat saya rasa tidak masuk akal saja Yang Mulia. Terakhir tentang FS menembak, tidak melihat menembak dengan jarak sedekat itu, sangat tidak mungkin," pungkas Eliezer.

Halaman 2 dari 3
(zap/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads