Saluran penghubung dan tanggul telah selesai dibangun di kawasan permukiman dekat Waduk Haji Dogol, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Warga kini bebas dari banjir, tidak seperti kondisi musim hujan yang sudah-sudah.
Salah seorang warga RT 016 RW 07 Pondok Bambu, Duren Sawit, Marlinah (42), mengatakan genangan air sudah tak pernah dirasakannya setelah tanggul air selesai dibangun. Sebelumnya, rumahnya tak pernah absen dihampiri genangan air, meski intensitas hujan tergolong rendah.
"Di sini ada (air) tapi langsung jalan, langsung mengalir. Semenjak tanggul ini ada, biasanya masih genang kalau belum ada ini (tanggul air)," ucap Marlinah saat ditemui di kediamannya, Senin (5/12/2022).
Marlinah menceritakan, sudah tujuh tahun keluarganya tinggal di kawasan ini dan baru dua bulan ini merasakan halamannya kering tanpa genangan air di pengujung tahun. Sayangnya, seluruh tetangga telanjur meninggalkan kawasan itu karena sudah jengah dengan banjir.
"Baru ngerasain kering ya baru dua bulan ini. Saya di sini udah tujuh tahun. Sebelumnya ada sekitar tujuh kepala keluarga di sini, sekarang tinggal saya," ceritanya.
![]() |
Ia juga mengaku sangat terdampak oleh pembangunan tanggul dan got antibanjir di sini. Dia tak ragu mengapresiasi langkah pemerintah tersebut.
"Alhamdulillah, menurut saya bagus ya ini langkah pemerintah buat ini, jadi nggak banjir lagi," ucapnya.
![]() |
Hal selaras diungkapkan salah seorang warga RT 007 RW 07, Junaidi (60). Ia menuturkan rumahnya kerap mengalami genangan kala hujan deras mengguyur.
"Kalau hujan deras ada genangan sedikit. Paling gede 2020, kelelep paling parah. Kalau selain itu paling genangan," ungkapnya.
![]() |
Selama proses pembangunan tanggul, rumahnya masih mengalami genangan. Namun, setelah selesai dibangun, tak pernah ada lagi genangan.
"Semenjak ada tanggul aman. Waktu lagi bangun itu ada genangan. Alhamdulillah selesai dibuat tanggul baru aman," tutur Junaidi.
Ketua RT 016 RW 07, Iwan, menyebutkan pembangunan tanggul dan sodetan air telah rampung sejak dua bulan lalu. Tanggul air sudah berdiri dan sodetan saluran air juga sudah tertutup rapat.
"Selesai pengerjaannya sekitar dua bulan yang lalu, Oktober awal sudah selesai," katanya kepada detikcom saat ditemui di sekitar Waduk Dongol.
Meski begitu, Iwan menyebutkan dia masih terus berkoordinasi dengan pemimpin kawasan lainnya yang kerap terdampak banjir. Koordinasi dilakukan guna proses buka tutup pintu air, saat debit air mulai meninggi.
"Kita lagi pantau, tiga ini saling koordinasi dengan wilayah yang kemarin terdampak. RT lain biasanya dengan curah hujan sedang aja sudah mulai kebanjiran, tapi sekarang sudah nggak terlalu," ucapnya.
"Kita koordinasi kalau air sudah mulai naik, kita buka pintu airnya. Karena yang punya akses buat buka (pintu tanggul) kan kita," tambahnya.
(dnu/dnu)