Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi tim medis Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) yang telah menyelesaikan operasi penanganan hydrocephalus yang diderita bayi berusia enam bulan Shafiqa Al Mahyra. Shafiqa juga merupakan salah satu korban terdampak gempa magnitudo 5.6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Operasi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Relawan 4 Pilar MPR RI, GERAK BS, Perkumpulan Izin Khusus Senjata Api Bela Diri Indonesia (PERIKHSA) dan PT Indoprima Bionet.
"Berkat penanganan Tim Medis GERAK BS, Kamis 1 Desember 2022, ananda Shafiqa Al Mahyra telah dioperasi di RSUD Cimacan. Salah satu dokter spesialis ahli bedah syaraf yang menangani yakni dr Zainy Hamzah SpBS dari Tim Medis GERAK BS. Seluruh biaya operasi dan pengobatan ditanggung oleh Relawan 4 Pilar MPR RI, GERAK BS, PERIKHSA dan PT Indoprima Bionet," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (2/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan Relawan 4 Pilar MPR RI, GERAK BS, PERIKHSA dan PT Indoprima Bionet telah menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan. Mulai dari tenda komando 16 unit, alas tidur 200 pcs, selimut 400 pcs, selimut tebal 200 pcs, biskuit 2.856 pack, perlengkapan mandi, susu balita 200 pcs, popok bayi 1.000 pack, obat-obatan, baju bekas, air minum kemasan 100 dus, Indomie 100 dus, pakaian dalam 100 dus, serta berbagai kebutuhan lainnya.
"Relawan 4 Pilar MPR RI bersama GERAK BS juga membangun berbagai infrastruktur seperti mushola sementara serta rumah singgah sementara untuk warga. Tim juga sudah bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di lokasi bencana untuk membantu koordinasi penanganan kesehatan warga terdampak gempa," ungkap Bamsoet.
"Berbagai bantuan kemanusiaan masih akan terus disalurkan oleh Relawan 4 Pilar MPR RI bersama GERAK BS dan pihak terkait lainnya, sehingga bisa membantu percepatan penanganan korban yang terdampak musibah gempa," sambungnya.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan berdasarkan laporan BNPB per 30 November 2022, warga yang masih mengungsi mencapai 109.386 jiwa dari 39.521 kepala keluarga (KK). Para pengungsi itu tersebar di 451 titik, dengan rincian 351 di pos pengungsian terpusat dan sisanya mandiri.
"Sedangkan korban meninggal mencapai 327 jiwa, korban hilang 13 orang, serta korban luka berat yang masih dirawat di RS wilayah Cianjur tersisa 68 orang. Saudara sebangsa di Kabupaten Cianjur masih banyak yang membutuhkan bantuan kemanusiaan dari kita semua," ucapnya.
"Karena itu, kesempatan untuk bergotong royong meringankan beban mereka masih terbuka lebar. Bantuan kemanusiaan bisa disalurkan melalui berbagai cara, baik melalui Relawan 4 Pilar MPR RI bersama GERAK BS, maupun berbagai organisasi sosial lainnya," pungkas Bamsoet.
(fhs/ega)