Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah buka suara soal rencana Jessica Sternm, utusan Amerika Serikat (AS) yang akan melakukan perjalanan ke Vietnam hingga Indonesia untuk memajukan HAM LGBTQI+. Faizasyah mengatakan pihaknya masih cari konfirmasi soal kabar tersebut.
"Pertama, tentunya kita masih konfirmasi apakah betul kunjungan itu akan dilakukan. Sementara, konfirmasi kunjungan tersebut bisa ditanyakan ke kedutaan AS apakah sudah confirm atau tidak," kata Faizasyah kepada wartawan, di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2022).
Untuk diketahui, beberapa pihak termasuk MUI mendorong pemerintah menolak kedatangan utusan AS terkait LGBTQI+ itu. Lantas apakah pemerintah akan menolak kedatangan utusan AS tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu (kemungkinan ditolak atau tidaknya). Saya tidak bisa bicara atas nama imigrasi," jawab Faizasyah.
Sebelumnya, Pemerintah AS mengatakan bahwa utusan khusus untuk memajukan hak asasi manusia (HAM) LGBTQI+ Jessica Stern akan melakukan perjalanan ke Vietnam hingga Indonesia. Stern disebut akan menemui pejabat pemerintah setempat dan perwakilan masyarakat sipil.
"Utusan Khusus Amerika Serikat untuk memajukan hak asasi manusia (HAM) LGBTQI+ Jessica Stern akan melakukan perjalanan ke Vietnam mulai tanggal 28 November-2 Desember, ke Filipina tanggal 3-6 Desember dan ke Indonesia 7-9 Desember," demikian rilis pers di situs pemerintah AS state.gov, seperti dilihat, Rabu (30/11/2022).
AS menyebut Stern akan bertemu dengan pejabat pemerintah serta perwakilan masyarakat sipil di Vietnam, Filipina dan Indonesia. Dia disebut akan mendiskusikan tentang hak LGBTQI+ (lesbian, gay, biseksual, transgender, queer, intersex dan tanda +, mewakili orang yang tidak mengidentifikasi gender atau orientasi seksual).
"Selama kunjungannya itu, Utusan Khusus Stern akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan perwakilan dari masyarakat sipil untuk mendiskusikan hak asasi manusia, termasuk memajukan hak asasi LGBTQI+," jelasnya.
(eva/eva)