Menteri BUMN Erick Thohir kembali meninjau Bakauheni Harbour City (BHC), proyek kawasan terintegrasi yang akan menjadi ikon pariwisata di Lampung. Dalam kunjungannya, Erick menyampaikan proyek BHC masih berjalan sesuai tanggal waktu yang telah ditetapkan.
"Alhamdulillah, target pekerjaan masih on schedule. Harapan bersama, BHC akan menjadi destinasi pariwisata andalan masyarakat Indonesia. Tidak hanya menjadi mercusuar peradaban, tetapi juga penggerak perekonomian masyarakat Lampung," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).
Menurutnya, proyek BHC ini memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Apalagi dengan tersambungnya jalan tol Trans Sumatera mobilitas masyarakat akan terus meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan hadirnya BUMN di Lampung, kami harapkan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga baik," lanjut Erick.
Ia menyampaikan pemerintah terus menjaga pertumbuhan ekonomi negeri pasca pandemi dengan tetap memastikan keberlanjutan investasi proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air, termasuk di sektor pariwisata.
Ia juga mengapresiasi manajemen ASDP yang telah membangun sistem e-ticketing, sehingga kini pengguna ferry tidak perlu antri lagi saat membeli tiket untuk menyebrang dari Jawa ke Sumatera. Bahkan, dengan berlakunya sistem reservasi tiket daring 'Ferizy', masyarakat juga bisa mengatur perjalanannya.
Sementara, ASDP juga menyampaikan progres pekerjaan BHC pada distrik 1. Direktur Utama (Dirut) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyampaikan, fokus pembangunan distrik 1 saat ini adalah renovasi area Menara Siger yang telah mencapai progres 52% pada fisiknya, sedangkan Krakatau Park sebesar 50%, dengan target beroperasi pada April 2023.
"Untuk Krakatau Park sendiri ditargetkan beroperasi pada April 2023," ujar Ira.
Di distrik 1 pun sudah diselesaikan proyek Selasar Siger Bank BTN. Ini merupakan Program TJSL BTN bagi pelaku UKM dan komunitas masyarakat Lampung melalui pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung. Terdapat area terbuka yang digunakan untuk tempat berkumpul atau pentas seni, serta penyambutan oleh masyarakat Lampung. Termasuk tempat beraktivitas outdoor seperti berolahraga.
"Selain itu, juga terdapat Plaza UMKM, area untuk tempat pelatihan dan pameran dengan konsep area terbuka namun dilengkapi fasilitas tenda permanen dan tempat duduk portable," ujar Ira.
Sementara, progres pembangunan Masjid Bank Bank Syariah Indonesia (BSI) berkapasitas 2.000 jemaah telah mencapai 96%. Masjid ini dibangun oleh BSI yang nantinya akan terdiri fasilitas seperti transition area, multifunction area, toilet, area wudhu, area utilitas, area shalat, serambi, imam lounge dan viewing deck. Ira berharap masjid BSI ini bisa digunakan pada minggu kedua Desember mendatang, dan menjadi salah satu destinasi wisata religi di Lampung.
Sementara, progres proyek renovasi Menara Siger dengan Sponsorship Bank BRI telah mencapai sebesar 52% dan Siger Market oleh Bank Mandiri sebesar 15%.
"Secara keseluruhan, untuk progres pembangunan pada distrik 1 telah mencapai 20 persen. Adapun proyek Creative Hub UMKM Bank BNI masih dalam tahap persiapan pembangunan," pungkas Ira.
ASDP akan terus melakukan percepatan proyek BHC ini sebagai upaya memperkuat transformasi bisnis inti perusahaan. ASDP berperan sebagai active player yang berkontribusi tidak hanya menyediakan akses transportasi, tetapi juga penyedia waterfront property dimana ASDP mulai membangun properti mendukung destinasi pariwisata..
Pertama, diawali dengan pembangunan Kawasan Marina Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang disusul dengan pembangunan BHC terintegrasi, mengingat posisinya yang berada di pertemuan koridor strategis utama yakni Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, dan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pembangunan kawasan terintegrasi BHC terbagi dalam tiga tahap, dalam jangka waktu 39 tahun. hinga 2061. Pada Tahap I periode 2022-2025, terbagi menjadi Tahap IA untuk masa 2022-2025 dengan luas area pengembangan mencapai 41,9 hektar (ha). Pada tahap ini BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas PSN yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, hotel, komersial UMKM, serta politeknik pariwisata.
Kemudian, Tahap IB periode 2026-2030 mencakup area seluas 22,8 ha. Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.
Untuk Tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan BHC sebagai kawasan kota mandiri. Pembangunan Tahap II ini dilaksanakan di Distrik 2 dan Distrik 3 dengan tujuan memperluas pelayanan BHC sebagai kawasan kota pelabuhan terintegrasi.
Sementara, tahap terakhir atau Tahap III periode 2041-2061 dengan luasan 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan. Pada tahap ini fokus pembangunan BHC adalah memberikan keberagaman dan pembangunan yang telah dilaksanakan dengan opsi hotel, kondotel/vilatel, dan atraksi wisata. Adapun total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 adalah 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp 4,7 triliun.
(akn/ega)