Gunung Semeru kembali erupsi hingga mengeluarkan awan panas. Warga yang berada di sekitaran kaki gunung diimbau untuk waspada akibat semburan awan panas hingga guguran lahar.
Lalu, bagaimana kondisi terkini Gunung Semeru pasca erupsi? Berikut informasinya.
Awal Gunung Semeru Erupsi
Dilansir detikJatim, Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami dua kali erupsi. Erupsi pertama terjadi pada Jumat (25/11/2022) pukul 07.02 WIB. Tinggi abu erupsi dilaporkan setinggi kurang lebih 500 meter di atas puncak dan berpotensi terjadi awan panas guguran (APG).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," tulis petugas PVMBG, Nur Rokhman Hidayat dalam keterangannya, seperti dikutip detikcom, Sabtu (26/11/2022).
![]() |
Semeru Erupsi Lagi pada Sabtu Pagi
Kemudian, erupsi kedua pada Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (26/11/2022) pukul 04.44 WIB. Tinggi kolom abu sekitar 700 meter di atas puncak gunung.
Dikutip dari situs resmi Magma ESDM dijelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu, dengan intensitas tebal ke arah selatan.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 126 detik," bunyi keterangan resmi Magma ESDM, Sabtu (26/11/2022).
Erupsi Semeru: 22 Kali Ledakan
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru mengatakan gunung tertinggi di Jawa Timur itu mengalami 22 kali letusan, 2 kali guguran, satu kali hembusan, 3 kali vulkanik dalam dan 2 kali tektonik jauh.
"Gunung Semeru mengalami 22 kali letusan, 2 kali guguran, satu kali hembusan, 3 kali vulkanik dalam dan 2 kali tektonik jauh " demikian laporan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Liswanto, dikutip detikcom, Sabtu (26/11/2022).
Imbauan Waspada Awan Panas
Warga sekitar diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Lokasi-lokasi yang harus diwaspadai adalah:
- Besuk Kobokan
- Besuk Bang
- Besuk Kembar
- Besuk Sat.
Selain itu, hati-hati terhadap potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Masyarakat Diminta Hindari Aktivitas di Sekitaran Erupsi Semeru
Selain imbauan awan panas, warga sekitar disarankan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sejauh 13 KM dari puncak serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Liswanto, dilansir detikJatim, Sabtu (26/11/2022).
Warga juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru yang erupsi karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
(kny/jbr)