Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan melakukan cross-check kembali terkait adanya retakan di gedung Apartemen Ancol Mansion pascagempa M 5,6 di Cianjur. Mereka akan mengkomunikasikan lebih lanjut dengan pengelola apartemen.
"Saya lagi minta tolong juga ke teman-teman yang bertugas di utara cross-check, konfirmasi ulang lagi," kata Kasatpel Pengolahan Data & Informasi Kebencanaan Michael Sitanggang kepada detikcom, Jumat (25/11/2022).
Dia menuturkan pihaknya mendapatkan informasi tersebut langsung dari petugas building yang ada di Ancol Mansion. Michael menyebut informasi yang disebarkan berdasarkan laporan yang diterima.
"Karena itu yang kemarin memang kita dapetin dari petugas (pengelola apartemen). Karena saya juga make sure teman-teman Penanganan Reaksi Cepat (PRC) yang di Jakarta Utara, itu sebelum atau setelah, dan menurut mereka itu setelah adanya gempa gitu," tuturnya.
"Jadi kita mengutip penyataan mereka yang dilaporkan petugas PRC ke BPBD," sambungnya.
Lebih lanjut Michael menegaskan BPBD mengerahkan petugas untuk mengawasi gedung-gedung di sekitar Jakarta pascagempa M 5,6 Cianjur.
"Setelah gempa itu kami turun ke semua gedung, baik itu apartemen, gedung pemerintah, gedung swasta, bahkan kami juga ke sekolah-sekolah, ke rumah sakit, ke puskesmas gitu ya," terangnya.
Michael menyampaikan, setelah memonitor gedung-gedung di Jakarta, BPBD DKI tidak menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa. Namun, lanjut dia, ada yang melaporkan soal retak di Mansion Ancol setelah guncangan gempa.
"Jadi itulah yang kita kutip dan menjadi informasi dari petugas di lapangan," kata Michael.
Dia menyatakan BPBD akan berkomunikasi lebih lanjut kepada pengelola Apartemen Ancol Mansion. Dia menyebutkan pihaknya akan bertemu dengan pihak apartemen sore ini.
Sebelumnya, pengelola Apartemen Ancol Mansion, Jakarta Utara, menepis keterangan BPBD DKI Jakarta terkait adanya retakan di gedung apartemen itu akibat gempa M 5,6 di Cianjur. Pengelola menyebut keretakan yang dimaksud sudah ada sebelum gempa.
"Retaknya tuh besarannya nggak signifikan, hanya retak rambutlah sifatnya dan itu pun dinding pasangan, bukan dari struktural. Jadi tidak ada pengaruh dari dampak gempa tersebut," kata Chief Engineering Apartemen Ancol Mansion, Ipung, di Jakarta Utara, Jumat (25/11/2022).
Ipung kemudian menceritakan kronologi kedatangan dua petugas BPBD ke Apartemen Ancol Mansion setelah gempa M 5,6 di Cianjur, Senin (21/11). Petugas datang ke apartemen sekitar 20 menit pascagempa dan melakukan pemeriksaan pada gedung tersebut.
"Tentunya sebagai warga negara yang baik, kami di pengelola dan penghuni memberikan akses kepada mereka untuk melakukan pemeriksaan. Karena mereka mengatasnamakan dari BPBD dan mereka menggunakan seragam dan tentunya kami mempersilakan mereka untuk melakukan pemeriksaan di dua titik, di ruang mesin lift lantai 50 dan lantai 51, termasuk ada satu lantai tangga darurat yang mereka lakukan pemeriksaan," ujarnya.
Dia menyebut pihaknyalah yang mengarahkan petugas BPBD ke lokasi tersebut. Menurutnya, lokasi itu merupakan titik yang krusial.
"Memang mereka mau lihat di titik yang bersifat krusial, ruang mesin itu, lift itu kan krusial sifatnya, karena itu yang paling dijaga sekali, takutnya terkena dampak dan memang ditemukan di sana ada retak rambut," ujarnya.
Ipung mengaku masih mencari tahu awal mula informasi yang menyebut retak di gedung Ancol Mansion akibat gempa di Cianjur. Dia menyatakan hal tersebut menimbulkan pertanyaan dari penghuni Apartemen dan merugikan nama baik apartemennya.
"Jadi jelek nama kita. Ini ada apa, orang nggak ada apa, kok dibikin ada apa-apa. Ada warga yang baca berita, cuma nanya 'ini ada apa?'. Ada apa gitu," ucapnya.
Simak juga 'BMKG: Gempa Melemah, Tetap Waspada Bencana Lain':
(idn/idn)