Seorang perempuan di Pandeglang, Banten mengaku menjadi korban pelecehan seksual. Pelaku diduga merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pandeglang.
Ibu korban mengatakan peristiwa dugaan pelecehan terjadi pada (21/4/2022) lalu. Ibu korban menceritakan anaknya diduga dilecehkan di rumah pelaku saat sedang mengantarkan makanan.
"Usap ke dada (sambil berkata), 'sehat-sehat yah, De'. Anak saya ketakutan tuh karena menyentuh bagian badan yang sensitif. Sudah ketakutan, anak saya langsung pulang ngambil sendal. Pas jongkok ngebenerin sendal, cepet-cepet pulang, sudah jongkok mau berdiri, dari belakang masuklah tangan terus diremas," kata si ibu, Selasa (22/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapatkan aduan dari anaknya yang sudah dilecehkan oleh pelaku. Ia mengatakan esok harinya langsung melakukan visum dan membuat laporan ke polisi.
"Divisum, melaporkan kejadian ini ke polisi,' ujar dia.
Sementara itu Wakapolres Pandeglang Kompol Andi Suwandi mengatakan bahwa terduga pelaku berinisial Y yang merupakan anggota DPRD Pandeglang.
"Yang dilaporkan berinisial Y untuk sementara dari penyidik betul (anggota DPRD Pandeglang)," ucap Andi.
Ia mengatakan pihak keluarga korban sebelumnya sudah mencabut laporan pada tanggal (28/11). Namun, pada saat ini pihak korban meminta untuk melanjutkan kasus tersebut.
"Karena memang yang bersangkutan membuat laporan kembali, bahwa ini pak dilanjutkan kembali. Saya perlu tahu persis ini ada apa di antara tarik ulur ini. Kalau begitu sudah dipastikan takut diduga ada kesepakatan yang tidak terpenuhi," terangnya.
Andi mengatakan jika memang korban mau meminta untuk melanjutkan kasus tersebut pihak kepolisian juga akan menindaklanjuti. Ia mengatakan berdasarkan hasil visum terdapat unsur paksaan pencabulan.
"Kalau memang mau lanjut kami sebagai APH (aparat penegak hukum) akan meneruskan. Kalau dari hasil visum ada tanda-tanda yang memang sedikit ada paksaan dan unsur terpenuhi kalau ini ranah pencabulan," jelas Andi.
(aud/aud)