Gerindra Dukung Jokowi Tolak Politisasi Agama: Rentan Perpecahan

Gerindra Dukung Jokowi Tolak Politisasi Agama: Rentan Perpecahan

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 22 Nov 2022 11:25 WIB
Sufmi Dasco Ahmad (dok. Gerindra).
Sufmi Dasco Ahmad (dok. Gerindra)
Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sepakat dengan Presiden Jokowi yang menolak adanya politisasi agama. Dasco mengatakan politisasi agama rentan menimbulkan perpecahan.

"Kita pernah mengalami yang namanya politik identitas, tentunya hal ini kita sangat dirugikan rentan perpecahan di NKRI tercinta ini," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Ia pun mengajak semua pihak menghindari politik identitas. Menurutnya, penggunaan politik agama hanya akan menimbulkan polarisasi di masyarakat.

"Oleh karena itu, saya mengajak juga kepada anak bangsa marilah kita tidak terpolarisasi. Tidak menggunakan politik identitas dalam menghadapi kontestasi di 2024," ucapnya.

Dampak politisasi agama, lanjut Dasco, bukan hanya memecah belah. Melainkan juga bakal berimbas ke ancaman ekonomi global.

"Dengan harapan, kita bisa bersama-sama selain menghadapi pileg dan pilpres juga kemungkinan ancaman ekonomi dampak dari ekonomi global, yang mungkin akan juga terasa dampaknya di Indonesia," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para calon presiden dan calon wakil presiden agar menjaga situasi politik tetap kondusif. Jokowi berharap kondisi nasional tidak terlalu panas akibat Pemilu 2024.

"Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada capres dan cawapres. Untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Munas Hipmi di Solo seperti disiarkan akun YouTube Setpres, Senin (21/11/2022).

Jokowi mempersilakan para kandidat berdebat gagasan. Namun dia mewanti-wanti agar tak ada politisasi agama di Pemilu 2024.

"Debat silakan, debat gagasan, debat ide, membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas, apalagi membawa politik politik SARA, tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisasi agama, jangan," ujar Jokowi.

Jokowi menuturkan bangsa Indonesia sudah merasakan dampak politisasi agama yang berlarut-larut. Menurut Jokowi, politisasi agama akan sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa.

"Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama. Hindari ini. Lakukan politik politik gagasan, politik politik ide, tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam," ujar Jokowi. (eva/eva)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads