Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menggelar uji coba buka terbatas untuk masyarakat setelah ditutup sementara untuk revitalisasi. Ada sejumlah hal baru setelah TMII buka kembali.
Uji coba buka terbatas TMII dilakukan mulai 20 November 2022. Pengumuman uji coba buka terbatas itu disampaikan TMII lewat akun Instagram @media_tmii seperti dilihat detikcom, Senin (14/11).
"Siapa yang udah kangen banget ke TMII? The wait is finally over!" tulis akun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pesan Tiket Online
Warga yang hendak masuk ke TMII saat uji coba buka terbatas harus memesan tiket secara online. Pemesanan dapat dilakukan mulai 16 November 2022.
"Minggu, 20 November 2022, TMII akan mulai melakukan uji coba buka terbatas untuk masyarakat, lho! Yuk, yuk, yuk... Siapkan dirimu untuk menikmati keindahan wajah baru TMII," tulis akun itu.
Pemesanan tiket bisa dilakukan lewat situs resmi TMII. Warga diminta memesan tiket secara online karena TMII tak melayani pembelian di tempat.
"Pemesanan tiket hanya dilakukan secara online di www.tamanmini.com mulai 16 November 2022 dan tidak melayani pembelian di tempat," tulis akun itu.
2. Tak Ada Pembatas Antar Anjungan
Salah satu hal yang diperbaiki dari TMII adalah pembatas antara anjungan daerah yang dihilangkan. detikcom mencoba menyusuri anjungan-anjungan yang telah dihilangkan pembatas atau sekat pemisahnya. Salah satunya adalah anjungan Provinsi Jambi dan Bengkulu.
![]() |
Kedua anjungan itu terlihat tak lagi dipisahkan oleh tembok ataupun pembatas. Kini, kedua ikon provinsi tersebut hanya dibatasi rumput yang dapat dilintasi.
Selain itu, detikcom juga berkesempatan melihat anjungan Provinsi Lampung dan Jawa Barat. Hal serupa juga diterapkan, tak ada sekat atau pembatas di antara kedua anjungan tersebut.
Pada anjungan Papua Barat, Sulawesi Barat, Kepulauan Riau, dan Gorontalo juga tidak ada penyekatan. Keempat anjungan daerah itu berdiri berdekatan.
Dalam keterangan tertulisnya, Edy Setijono selaku Direktur Utama (Dirut) Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) menjelaskan revitalisasi ini merupakan salah satu bentuk kebersamaan dalam keberagaman bangsa Indonesia. Menurutnya, TMII memiliki peran penting dalam memberikan contoh soal melestarikan budaya dan merepresentasikan kebudayaan bangsa Indonesia.
"TMII memiliki peran sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan Bangsa Indonesia, sehingga budaya-budaya daerah di Indonesia dapat semakin dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat," kata Edy Setijono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/11).
Selain itu, menurutnya, wajah baru TMII setelah direnovasi dimaksudkan untuk mengembalikan roh dan spirit sebagai miniatur Indonesia. Inti utama dari perbaikan itu adalah membuat TMII menjadi The Ultimate Showcase of Indonesian Beauty dengan mengembangkan konsep Pilar Inclusive, Green, Smart and Culture.
"Wajah baru TMII direalisasikan untuk mengembalikan ruh dan spirit pembangunan TMII sebagai miniatur Indonesia. Point dari revitalisasi ini adalah menghadirkan TMII sebagai The Ultimate Showcase of Indonesian Beauty. PT TWC mengembangkan 4 konsep pengelolaan TMII yaitu Pilar Inclusive, Green, Smart and Culture," terang dia.
Dia menambahkan, aktualisasi dari Pilar Inclusive itu dihadirkan dalam ruang publik yang disediakan TMII untuk kemunitas-komunitas. Bersamaan dengan itu, Pilar Green itu terlihat dari penataan soal 70 persen kawasan zona hijau dan 30 persen bangunan yang ada.
"Aktualisasi dari Pilar Inclusive akan menghadirkan ruang-ruang publik di TMII, yang bisa dipergunakan oleh komunitas. Selaras dengan Pilar Green, TMII akan berkontribusi mengurangi emisi, sekaligus menyuplai oksigen di kawasan TMII. Setelah revitalisasi, TMII terdiri dari 70 persen zona hijau dan 30 persen bangunan," tuturnya.
Lihat juga video 'Keluhan Pengunjung di Hari Pertama Uji Coba Pembukaan TMII':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.