Kader JKN menjadi kepanjangan tangan BPJS Kesehatan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, para kader juga melakukan penagihan langsung kepada peserta yang saat ini masih menunggak pembayaran iuran.
Seperti yang dilakukan Elva Rahmawita (46) salah seorang kader JKN di kantor BPJS Kesehatan Cabang Padang. Sejak tahun 2017, ia hadir untuk membantu warga setempat yang menunggak iuran.
Diketahui, dari sisi ekonomi masyarakat di kawasan tersebut tergolong kurang mampu. Karena sebagian besar bekerja sebagai buruh harian lepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari jam sembilan pagi, saya berjalan kaki dari satu rumah ke rumah warga lainnya. Ada sekitar 500 keluarga yang menjadi wilayah kerja saya. Setiap kunjungan, saya selalu mengedukasi mengenai Program JKN. Saya sampaikan bahwa penyebab kartu JKN tidak aktif salah satunya karena tidak membayar iuran. Kartunya masih bisa digunakan, dengan catatan bayar dulu tunggakan iurannya. Begitu kata saya kepada mereka yang menunggak," ujar Elva dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/11/2022).
Elva mengatakan sehari-hari dirinya adalah seorang ibu rumah tangga yang juga memiliki usaha warung kelontong di rumah. Ia tergerak menjadi kader JKN untuk memberikan pemahaman mengenai program JKN, mengingatkan membayar iuran, dan membantu masyarakat yang terkendala dalam mengurus administrasi JKN.
Dikatakan Elva, dia juga mengedukasi masyarakat untuk menabung setiap hari agar bisa membayar iuran tepat waktu. Sementara bagi yang memiliki tunggakan iuran, ia menyarankan agar mereka mendaftar ke Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB). Dengan begitu masyarakat bisa mencicil membayar tunggakan iuran selama kurun waktu 12 bulan.
"Program ini menjadi penyelamat nasib kalangan masyarakat ekonomi lemah yang mengalami tunggakan iuran, yang segmen pesertanya adalah Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Saya sadar hal ini tidak bisa dipaksakan, tapi secara perlahan saya mengedukasi masyarakat untuk menabung sebanyak Rp 5 ribu per hari," katanya.
"Ini sudah cukup untuk membayar iuran per bulan dengan jumlah anggota keluarga sebanyak empat orang," imbuh dia.
Berkat bantuan Elva, kini kondisi peserta JKN di sana sudah lebih baik.
Sementara itu, Yarismasni (58), seorang warga asal Andalas yang pernah dibantu oleh Elva mengaku telah merasakan manfaat dari JKN.
"Dulu saya belum menjadi peserta JKN. Tapi di saat badan mulai sakit-sakitan, saya pun memberanikan diri menjadi peserta JKN agar bisa periksa ke fasilitas kesehatan. Ketika dicek, ternyata saya mengalami penyakit diabetes," tuturnya.
"Beruntung ada JKN, kalau tidak, dari mana saya bisa berobat. Biaya kontrol rutin sakit seperti ini kan banyak ya. Untung ada Kader JKN yang sabar mengajak saya biar segera daftar JKN dan membayar iuran rutin, sehingga saya bisa berobat tanpa pusing memikirkan biaya lagi," imbuhnya.
(fhs/ega)