Sisi Lain Plt Dirjen Imigrasi: G20, Nasi Kotak, dan WFC

Sisi Lain Plt Dirjen Imigrasi: G20, Nasi Kotak, dan WFC

Andi Saputra - detikNews
Kamis, 17 Nov 2022 10:20 WIB
Plt Dirjen Imigrasi mengecek TPI di Bandara Bali
Plt Dirjen Imigrasi saat melakukan pengecekan TPI di Bandara Bali (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Perhelatan KTT G20 berjalan sukses di Bali. Sebanyak 19 kepala negara/pemerintahan hadir dan memberikan apresiasi kepada Indonesia sebagai tuan rumah. Di balik kesuksesan itu, banyak pihak ikut men-support dari belakang layar, salah satunya Ditjen Imigrasi.

"Kami mulai ngantor di Bali seminggu sebelum hari-H dan sampai akhir pekan ini," kata Plt Dirjen Imigrasi Widodo Ekatjahjana kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

Widodo hampir memboyong penuh tim Ditjen Imigrasi di Jakarta ke Bali. Mereka menginap di beberapa titik di seputaran Bandara. Widodo menginap di kawasan Seminyak, di luar kawasan sentral G20 di Nusa Dua. Untuk tim Imigrasi dibentuk tim untuk bergiliran bertugas di Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sengaja memilih di luar Nusa Dua karena tugas kami mobile sehingga memudahkan bergerak dari satu titik ke titik lain," ucap Widodo.

Di Bandara Ngurai Rai, Imigrasi membuat posko Imigrasi untuk mengontrol pergerakan WNA di kawasan bandara. Di luar itu, Widodo mengontrol dari atas mobil saat harus bergerak dari satu titik ke titik lain alias work from car (WFC). Imigrasi juga membuat Posko di Trans Luxury Hotel.

ADVERTISEMENT

Tiga handphone di clutch bag tidak pernah berhenti berdering. Dua di antaranya smartphone untuk memantau dinamika di lapangan. Belum lagi perintah lisan ke ajudan hampir tiap 10 menit sekali untuk me-manage seluruh bawahannya.

"Mul, tolong hubungi Pak Kanim, sudah sampai mana," kurang lebih demikian perintah Widodo ke ajudannya, Maulana Malik.

Kesibukan mengawal jalannya G20 dimulainya sejak Subuh. Sambil memantau lewat HP, Widodo mengontrol timnya dari kamar. Setelah itu Widodo bersiap menuju titik-titik yang dijadwalkan. Tapi bisa saja Widodo tiba-tiba menuju titik di luar jadwal.

Widodo baru kembali ke hotel tengah malam, itu pun tidak langsung tidur karena kembali menggelar rapat koordinasi di lobi hotel. Bila rapat dirasa cukup, barulah Widodo ke kamarnya istirahat. Jadwal yang padat membuatnya kadang tidak sempat ganti batik/kemeja yang dipakainya sejak pagi.

"Kami saja sampai bingung, luar biasa fitnya beliau," ucap salah satu staf di Imigrasi.

Kesibukan dan mobilitas yang tinggi membuat Widodo makan di semua tempat. Sebagai dirjen yang telah menyetor PNBP Rp 3,5 triliun selama Januari-Oktober 2022, Widodo tidak ada masalah makan dengan nasi kotak bersama anak buahnya di Posko Imigrasi Bandara. Padahal bisa saja ia makan di kafe atau restoran bandara.

"Saya ya begini," ujar guru besar hukum tata negara Universitas Jember (Unej) itu.

Sebagai Plt Dirjen Imigrasi, Widodo harus bertugas ekstra bersama timnya karena memantau pergerakan WNA di Bali. Tidak hanya itu, mereka memantau WNA yang akan masuk ke Indonesia, apakah perlu ditangkal masuk atau tidak. Termasuk mencekal dan mendeportasi WNA yang dicurigai akan membuat aksi merusak G20.

"Imigrasi itu penjaga gerbang kedaulatan Indonesia. Saya tekankan kepada seluruh teman-teman di lapangan untuk menjalankan tugas dengan prima, penegakan hukum dan pelayanan," pungkas mantan Dekan FH Universitas Jember tersebut.

(asp/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads