.webp)
Pemprov DKI Jakarta melanjutkan proses pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan warga terdampak normalisasi Kali Ciliwung akan direlokasi ke Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
"Semua yang terdampak, untuk yang dikategorikan relokasi, kita harapkan dia bisa bersedia dipindahkan ke Rusun Pasar Rumput," kata Yusmada saat dimintai konfirmasi, Rabu (16/11/2022).
Yusmada tidak memerinci jumlah keluarga yang akan direlokasi ke tempat tersebut. Yang jelas, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan DKI Jakarta dalam hal pendataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan penyelesaiannya itu nggak sendiri saya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyampaikan saat ini sebanyak 500 unit hunian tersedia di Rusun Pasar Rumput. Dia pun mendorong agar relokasi bisa segera dilakukan.
"Sementara ini ada sekitar 500 unit yang bisa ditempati terlebih dahulu di Rusun Pasar rumput yang milik PUPR punya. Ini bisa, saya sudah bicara kepada Kepala Dinas Perumahan," ujar Ida.
"Jadi nanti kerja sama dengan Bapak memindahkan mana yang harus dipindahkan segera terkait normalisasi demi kurangi banjir di DKI Jakarta," tambah dia.
Sebagaimana diketahui, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menganggarkan Rp 469 miliar untuk normalisasi Kali Ciliwung dalam RAPBD 2023. Nantinya, anggaran Rp 469 miliar itu akan digunakan untuk pembebasan lahan pada empat kelurahan prioritas normalisasi Ciliwung.
Saat ini pembebasan lahan di tiga kelurahan bisa dieksekusi. Sedangkan satu kelurahan lainnya tengah menjalani proses land acquisition and resettlement action plan (LARAP) atau persiapan pembebasan lahan.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya menyiapkan dua opsi bagi warga terdampak normalisasi Kali Ciliwung. Kedua opsi itu akan ditawarkan ketika Pemprov DKI membebaskan lahan untuk proyek normalisasi.
Simak video 'Heru Budi Jelaskan soal Kompensasi Normalisasi Ciliwung':
Simak selengkapnya pada halaman berikut.
Heru memerinci opsi pertama adalah memberikan ganti untung kepada pemilik alas hak yang berada di pinggiran kali. Sebagai informasi, alas hak ini merupakan salah satu syarat untuk mengajukan permohonan hak atas tanah.
"Kami memiliki dua opsi. Pertama, warga yang masih memiliki lahan dan alas haknya di pinggir kali akan diganti untung," kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022).
Sedangkan opsi kedua ialah menawari warga pindah ke rumah susun (rusun) yang disiapkan oleh DKI. Heru berujar opsi kedua ini diterapkan kepada warga yang tak memiliki alas hak, seperti penghuni bedeng pinggiran kali.
"Kedua, bagi warga yang tinggal di bantaran kali dan tidak memiliki alas hak, kami pindahkan ke rusun," terangnya.
