Kabut sempat muncul di langit Jakarta dan daerah sekitarnya pagi tadi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena itu bisa lebih sering terjadi.
"Selama musim hujan, potensi kabut di pagi hari intensitasnya akan lebih banyak di berbagai wilayah dataran rendah, khususnya perkotaan," kata prakirawan BMKG dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).
Dia menjelaskan secara alamiah kabut terjadi di malam hari dan pagi hari. Namun, kenapa kabut berpotensi lebih sering terjadi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena kabut ini terjadi karena suhu permukaan bumi di Jabodetabek dan sekitarnya pada malam sebelumnya dalam keadaan lebih dingin ketimbang suhu udara di atasnya terlihat dari konsisten antara 19-24 derajat Celsius," jelasnya.
Baca juga: Saat Kabut Selimuti Jakarta di Pagi Hari |
Dia mengatakan, pada pagi hari, suhu udara cenderung masih relatif tidak jauh berbeda akibat tutupan awan yang masih cenderung tebal. Pada pagi hari, lanjutnya, cenderung ada inversi.
Kondisi itu terjadi saat suhu udara di atas lebih hangat dibanding ke bawahnya akibatnya udara dingin yang mengandung uap air lembap masih terperangkat di lapisan rendah.
"Atas kondisi itu, uap air mengalami kondensasi menjadi titik-titik air yang lebih kecil, kemudian melayang di permukaan menjadi kabut," tuturnya.
Dia mengatakan kabut kemudian akan menghilang secara perlahan-lahan seiring munculnya sinar matahari pada pagi menjelang siang hari.
Namun, fenomena munculnya kabut ini akan mengurangi jarak pandang dari para pengendara. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Oleh karena itu, keberadaan kabut berbahaya jika jarak pandang rendah di bawah 1 km, khususnya bagi pengendara moda transportasi (darat, laut, dan udara), karena keterbatasan jarak pandang menyebabkan pengemudi sulit memprediksi jika ada benda atau kendaraan lain di depannya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati," bebernya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelumnya, Subkoordinator Bidang Prediksi BMKG, Ida Pramuwardhani, mengatakan kabut tersebut muncul tidak terkait polusi udara.
"Info sementara dari saya untuk kabut ini sepertinya karena faktor cuaca," kata Ida saat dihubungi terpisah.
"Untuk polutan sendiri tidak teramati adanya perubahan signifikan di Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari ini," tambahnya.
Berdasarkan keterangan dari BMKG, sebaran hujan di Jakarta mayoritas tidak hujan dan cenderung hujan ringan hingga sedang di sekitar Bodetabek.
Sebelumnya, seorang warga bernama Sofyan Arif mengaku melihat kabut di kawasan Jakarta Pusat (Jakpus). Dalam foto yang dibagikan Sofyan, tampak kabut menutupi pucuk sejumlah bangunan tinggi. Dia mengatakan kabut tersebut terlihat jelas di sepanjang jalan.
Sofyan mengatakan bukan hanya dia yang menyadari kabut menyelimuti Jakarta pagi tadi. Di antara mereka ialah pengendara sepeda motor dan penumpang bus TransJakarta.
Selain di Jakarta, kabut juga dilaporkan muncul di Depok. Dilaporkan kabut tersebut muncul di kawasan Bojongsari dan Cipayung.