Petugas kepolisian melakukan kanalisasi khusus bus di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemacetan yang kerap kali terjadi di sana.
"Tiap pagi, jadi kita sesuaikan dengan data, misal data kepadatannya segini, melebihi yang normal, sudah kita buatkan kanalisasi. Kita lakukan ini setiap pagi," kata Kasat Lantas Polres Bandara Soetta Kompol Bambang Askar saat dihubungi, Senin (14/11/2022).
Bambang mengatakan kanalisasi tersebut dilakukan di jam rawan kemacetan pukul 06.00-08.00 WIB. Hal tersebut juga mengacu pada data kendaraan yang melintas di sana. Jika kendaraan melebihi 25 ribu, proses kanalisasi akan dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau misal normalnya masih aman, misal masih di bawah 10 ribu, masih aman. Kalau sudah di atas 15 ribu atau 25, siap-siap (kanalisasi)," ujarnya.
"Misalkan membuat ini (antrean) kan yang banyak umrah, bis kan 12 meter, misal 5 bus, otomatis 60 meter ke belakang berarti macet. Makannya kita alihkan kita buat kanalisasi, untuk bus ini kita turunkan ke arah kedatangan," imbuhnya.
Bambang menambahkan, rekayasa lalu lintas dengan kanalisasi seperti ini berlaku untuk semua bus yang akan menuju Terminal 3 Bandara. Dia mengatakan semua operator sudah setuju terkait kebijakan tersebut. Sebab, lanjut dia, jika tidak dilakukan maka kemacetan akan lebih parah.
"Sudah kita sosialisasikan dan mereka sepakat. Kalau tidak membuat rekayasa lebih awal, pasti macet. Jadi upaya upaya mitigasi sudah kita lakukan," jelasnya.
Bambang mengatakan fenomena kemacetan yang terjadi di sana juga karena transisi dari masa pandemi COVID-19. Saat ini situasi di Bandara Soekarno-Hatta sudah mulai ramai kembali.
Dia mengatakan pihak kepolisian juga bekerja sama dengan AOCC (airport operation control center). Nantinya tim gabungan yang terdiri atas seluruh maskapai dan satuan lalu lintas akan berkoordinasi terkait estimasi jumlah penumpang yang akan berangkat dan turun di bandara tersebut.
"Jadi mereka melaporkan berapa estimasi pesawat yang akan landing dan take off serta berapa estimasi penumpang yang akan berangkat dan yang akan turun. Jadi kita bisa tentukan untuk berapa tingkat kepadatan yang akan terjadi," ujarnya.
Dengan demikian, pihak kepolisian bisa melakukan langkah mitigasi terkait kemacetan yang akan terjadi di sana. Bambang menegaskan, pihaknya sudah siaga sejak pagi hari sebelum jam rawan kemacetan di sana terjadi. Nantinya petugas akan memulai upaya rekayasa lalu lintas terkait
"Jadi untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas, satuan lalu lintas itu hadir lebih awal melakukan mitigasi kemacetan. Misalkan di data jam 6 (pagi) macet, nih, estimasi nya sekian. Itu kita harus satu jam lebih awal atau dua jam lebih awal kita harus melakukan upaya rekayasa lalu lintas dengan melakukan kanalisasi arus lalu lintas di situ," jelasnya.
"Abis salat Subuh anak-anak mulai bergerak. Kita sudah mulai ploting-nya, sudah diatur penempatannya," pungkasnya.
Simak juga '8 Provinsi Siaga Bencana Hidrometeorologi, Cek Info Selengkapnya!':
(mea/mea)