3 Kata Tetangga soal Geger Sekeluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres

3 Kata Tetangga soal Geger Sekeluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres

Tim detikcom - detikNews
Senin, 14 Nov 2022 08:28 WIB
Rumah keluarga yang tewas mengering di Perum Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat.
Foto: Ilham Oktafian/detikcom

Mapan dan Bukan Penerima Bansos

Lebih lanjut, Asiung juga mengungkap kondisi ekonomi keluarga tersebut. Ketua RT 007 RW 015 Kelurahan Kalideres tersebut mengatakan korban merupakan keluarga mapan.

"Saya katakan lagi, ini keluarga mapan. Punya mobil punya motor dan bukan penerima keluarga bansos," kata Asiung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asiung tidak mengetahui pasti soal profesi keluarga korban. Menurutnya, korban menutup diri dengan warga sekitar.

"Tidak jelas profesinya, sangat tertutup dan hubungan dengan keluarga juga jarang berkomunikasi. Ketemunya dengan saudaranya 2 tahun, 5 tahun sekali. Ada apa? Kalau masalah intern dengan keluarga bisa saja terjadi. Saya sebagai ketua RT, dan warga juga melihat ini warganya tertutup," tegas Asiung.

ADVERTISEMENT

Dia juga mengatakan keluarga korban tak pernah menunggak iuran.

"Bayar, pas bulan sembilan (September) itu berbarengan sama PLN, dan lunas. Pemakaian listrik bulan Oktober dibayar November, ditalangin sebesar Rp 300 ribu," ucapnya.

Kaki Salah Satu Keluarga Korban Terbungkus Plastik

Sementara itu, tetangga lainnya, Calvin, menuturkan sempat melihat kondisi ayah korban pada September 2022 lalu. Dia menyebut ayah dari keluarga tersebut dalam keadaan kaki terbungkus plastik.

Calvin menyatakan pernah bertemu dengan ayah korban pada September lalu. Rumah Calvin memang persis di sebelah kediaman korban.

"Bapaknya, sekitar 1 atau 2 bulan yang lalu, berarti Agustus atau September. Kalau Oktober sudah nggak. Saya tegur, kenapa kakinya dibungkus plastik, terus anaknya ke mana?" ujar Calvin, kepada wartawan.

Calvin mengatakan tak mendapat jawaban saat menanyakan penyebab kaki yang terbungkus plastik. Saat itu, lanjut Calvin, korban hanya menjawab soal keberadaan anaknya.

"Yang dibungkus plastik kakinya ayahnya. Satu kaki aja. Yang ditanyakan kenapa? Terus nggak dijawab. Nanya anaknya ke mana udah lama nggak kelihatan, katanya pindah," imbuhnya.

Calvin juga menyatakan beberapa kali mencium bau tidak sedap sejak Maret 2022. Bau tersebut tercium hingga kediamannya.

"Mendingan itu dari polisi biar jelas waktunya, biar saya nggak menggiring opini. Atau hal-hal belum terbukti menyesatkan," paparnya.

"Kalau yang dirasakan benar, saya pikir ini bau tikus, nggak ada yang tau. Saya juga udah pernah suruh tukang untuk cek, tapi nggak ketemu juga. Tapi terus hilang, jadi kita nggak permasalahin lagi, dong. Baunya muncul dan hilang dan tidak ketemu bangkai," kata Calvin.


(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads