Panas Dingin Biden dan Xi Jinping hingga Rencana Bertemu di KTT G20 Bali

KTT G20

Panas Dingin Biden dan Xi Jinping hingga Rencana Bertemu di KTT G20 Bali

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Minggu, 13 Nov 2022 09:22 WIB
Bertemu Perdana Virtual, Biden dan Xi Jinping Bahas Masalah Keamanan-HAM
Joe Biden saat Bertemu Virtual dengan Xi Jinping (Foto: DW (News)

Xi Ingatkan Biden soal Taiwan

Biden kembali berbicara dengan Xi Jinping melalui sambungan telepon pada Juli lalu. Xi Jinping memperingatkan keras Joe Biden soal kondisi di Taiwan.

"Presiden Biden mengakhiri percakapannya dengan Presiden Xi Jinping dari Republik Rakyat China pada pukul 10.50," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Jumat (29/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media pemerintah China, Xinhua, melaporkan Presiden Xi Jinping memperingatkan AS untuk tidak "bermain api" di tengah meningkatnya ketegangan atas Taiwan.

"Mereka yang bermain api pada akhirnya akan terbakar," tulis Xinhua mengutip Xi kepada Biden. "Saya berharap pihak AS sepenuhnya memahami itu," kata Xi seperti dikutip.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Joe Biden mengatakan kepada Xi Jinping bahwa kebijakan AS tidak berubah di Taiwan, meskipun Beijing memperingatkan bahwa tidak boleh "bermain dengan api" mengenai status pulau itu.

"Di Taiwan, Presiden Biden menggarisbawahi bahwa kebijakan Amerika Serikat tidak berubah dan bahwa Amerika Serikat sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Xi Ingin China-AS Lebih Mengakrabkan Diri

Xi Jinping menyatakan negaranya siap bekerja sama dengan AS dalam mencari cara untuk mengakrabkan diri demi menjaga perdamaian dan pembangunan dunia. Seruan itu disampaikan Xi yang baru saja memulai masa jabatan ketiga sebagai pemimpin China.

Seperti dilansir AFP, Kamis (27/10/2022), Beijing dan Washington DC selalu berselisih dalam beberapa tahun terakhir dalam berbagai isu, mulai dari sikap agresif China terhadap Taiwan hingga tindakan keras China di Hong Kong dan dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang.

AS juga menuduh China memberikan perlindungan diplomatik untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Xi mengamankan masa jabatan ketiga, selama lima tahun ke depan, sebagai pemimpin China pada akhir Kongres Partai Komunis pada Minggu (23/10) lalu.

"Dunia saat ini sedang tidak damai atau tenang," tulis Xi dalam surat ucapan selamat kepada Komisi Nasional untuk Hubungan AS-China, seperti dikutip televisi pemerintah CCTV.

Pernyataan itu menjadi salah satu pernyataan pertama Xi sejak Kongres Partai Komunis selesai digelar.

"Sebagai kekuatan besar, memperkuat komunikasi dan kerja sama antara China dan AS akan membantu meningkatkan stabilitas dan kepastian global, dan memajukan perdamaian dan pembangunan dunia," cetus Xi.

Dalam suratnya, Xi menambahkan bahwa China 'bersedia untuk bekerja dengan AS untuk saling menghormati, hidup berdampingan secara damai ... (dan) mencari cara untuk saling mengakrabkan diri di era baru'.
"Itu tidak hanya akan baik bagi kedua negara, tapi juga bermanfaat bagi dunia," ucap Xi dalam suratnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads