Cerita Ngeri Warga soal Jasad Pria Terikat di Bekasi: Wajah Bersimbah Darah

Cerita Ngeri Warga soal Jasad Pria Terikat di Bekasi: Wajah Bersimbah Darah

Adrial Akbar - detikNews
Sabtu, 12 Nov 2022 20:04 WIB
Lokasi penemuan mayat pemilik toko kelontong di Bekasi (Adrial/detikcom)
Lokasi penemuan mayat pemilik toko kelontong di Bekasi (Adrial/detikcom)
Bekasi -

Pria pemilik toko kelontong di Rawalumbu, Kota Bekasi, ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Seorang warga, Yuliasari (31), mengungkap kesaksiannya terkait jasad pria yang akrab disapa Silalahi itu.

Yuliasari adalah pemilik warung makan yang bersebelahan dengan toko Silalahi. Pada hari kejadian, Jumat (11/11), Yuliasari datang ke warung sekitar pukul 09.00 WIB untuk berdagang.

"Kalau saya mau dagang, ya datengnya jam 9 pagi. Cuma di sini pas dateng kok di sini rame," ujar Yuliasari kepada detikcom di Jalan Raya Mustikasari, Kota Bekasi, Sabtu (12/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak lama kemudian polisi berdatangan. Karena penasaran, Yuliasari ikut masuk ke dan menyaksikan Silalahi--yang biasa dipanggilnya Opung--sudah tidak bernyawa.

"Terus dateng polisi, saya penasaranlah, terus saya masuk ke dalam melihat jenazah Opung. Saya kan panggil dia Opung ya karena sudah kenal dari lama dari saya masih kecil," kata dia.

ADVERTISEMENT

Yuliasari mengaku melihat kondisi jenazah dengan tangan dan kakinya terikat. Wajah Opung berlumuran darah.

"Iya (terikat), sudah telentang sih saya lihatnya. Pas saya dateng ke situ sama pak polisi, kondisinya sudah telentang. Kaki diiket, tangan diiket, terus saya melihat bagian mukanya darah semua," kata dia.

Yuliasari menyebut hanya melihat jenazah korban dari pintu kamar. Dirinya pun langsung syok dan menangis setelah melihat korban telah tewas.

"Cuma tidak masuk ke kamarnya, cuma di batas pintu saja. Ngeliat Opung kayak gitu ya kagetlah namanya kita kenal, syok pasti. Udah, abis ngelihat, langsung keluar, nangis, tidak bisa ngomong apa-apa," kata dia.

Dirinya mengatakan korban biasa berdagang di tokonya berdua dengan istrinya. Istri korban juga sempat menceritakan kepada Yuliasari, sebelum ditemukan tewas, korban berangkat dari rumah sekitar pukul 02.30 WIB.

"Biasanya berdua sama istrinya. Tapi kemarin istrinya bilang setiap jam 02.30 pagi dia (korban) berangkat dari rumah, jam 4.00 katanya sempet ngopi dulu," ujarnya.

Simak kesaksian warga lainnya di halaman selanjutnya....

Sempat Dihubungi Tetangga 10 Kali

Warga lainnya, Asih (34), mengatakan biasanya korban membeli air minum kepada dirinya setiap pagi hari. Asih memiliki warung kopi di samping toko korban.

"Biasanya jam 5 (pagi) dia minta air, (hari) itu nggak, sampai jam setengah 7, biasanya jam setengah 7 itu nganterin barang. Itu tidak bangun-bangun sampai saya gedor-gedor pintunya. Saya telepon sampai 10 kali tidak diangkat," ujar Asih.

Asih menuturkan, ketika hari ketika korban ditemukan meninggal, istrinya datang ke lokasi sekitar jam 08.30 WIB. Istrinya pun bingung karena tokonya belum dibuka, dan sempat bertanya kepada Asih.

"Pas itu jam setengah 9 istrinya dateng. Terus dia nanya ke saya, kok ini toko udah siang belum buka. Iya tante, ini saya juga 10 kali telepon tidak diangkat," ujarnya.

Asih pun menyarankan istri korban masuk lewat pintu belakang toko. Tak lama kemudian, Asih mendengar teriakan minta tolong dari istri korban setelah melihat suaminya tewas.

"Terus pas tantenya masuk, teriak-teriak 'Tolong-tolong'," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat laki-laki di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, ditemukan di dalam toko kelontong. Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat.

"Ditemukan seorang korban laki-laki tidak bernyawa yang dalam terluka ada di toko miliknya sendiri. Kaki dan tangannya diikat tali plastik," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads