Kasus Corona Meningkat, Komisi IX DPR Soroti Capaian Vaksin Booster Rendah

Kasus Corona Meningkat, Komisi IX DPR Soroti Capaian Vaksin Booster Rendah

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Sabtu, 12 Nov 2022 07:36 WIB
Bloomberg perbarui penilaian ketahanan negara terbaik-terburuk dalam respons pandemi Corona. Hasilnya, Indonesia ada di urutan ke 52, nomor dua terbawah sedunia
Ilustrasi (Foto: Antara Foto)
Jakarta -

Satgas COVID-19 melaporkan terjadi kenaikan kasus Corona di Indonesia selama 6 pekan terakhir. Komisi IX DPR RI, yang membidangi kesehatan, memberikan sejumlah catatan terkait peningkatan kasus ini.

Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Charles Honoris mengatakan kasus Corona di RI saat ini memang meningkat. Akan tetapi, kata dia, kondisi saat ini masih terkendali.

"Angka penularan COVID-19, walaupun trennya meningkat pesat, sampai sekarang masih terkendali. Indonesia juga masih terus mempertahankan persentase kesembuhan di angka yang cukup tinggi," kata Charles kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Charles meminta masyarakat tetap waspada terhadap kenaikan kasus tersebut. Dia mengingatkan terkait protokol kesehatan.

"Meski masih terkendali, kewaspadaan terhadap penularan COVID-19 harus diutamakan. Protokol kesehatan tetap menjadi kunci," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Soroti Vaksin Booster Masih Rendah

Selain itu, Charles meminta agar vaksinasi COVID-19 terus ditingkatkan, terutama menggenjot vaksinasi booster yang masih rendah capaiannya.

"Pemerintah harus semakin menggenjot vaksinasi COVID-19, khususnya dosis ketiga atau booster. Komisi IX DPR melihat adanya stagnasi capaian booster, di mana hingga akhir Oktober lalu baru berada di angka 27,72 persen sehingga perlu ada intervensi. Vaksinasi, walaupun tidak menutup kemungkinan penularan, tetap menurunkan risiko sakit keras dan kematian pada pasien," sebutnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani membuka Festival Cap Go Meh di Mal Seasons City, Jakarta Barat, Minggu (24/2/2019). Tak hanya membuka acara, Puan terlihat menyaksikan atraksi-atraksi di lokasi.Charles Honoris (Rengga Sancaya/detikcom)

Charles juga menyoroti euforia masyarakat yang menghadiri kegiatan yang mengumpulkan massa. Dia meminta agar event-event yang menghadirkan masyarakat dalam jumlah yang banyak itu diawasi dengan ketat oleh pemerintah.

"Euforia kegiatan massal juga harus menjadi perhatian. Pengawasan yang ketat penyelenggaraan acara mutlak dilakukan. Apalagi sebentar lagi pergantian akhir tahun. Kesadaran semua pihak diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19," sebutnya.

Golkar Minta Data Tingkat RT/RW Diperhatikan

Sementara itu, Wakil Komisi IX Fraksi Golkar Melki Laka Lena yakin pemerintah melakukan respons terhadap kenaikan jumlah kasus Corona berdasarkan di tingkat kabupaten/kota. Dia menyebut hal itu telah dilakukan pemerintah dalam penangan sebelumnya.

"Pengendalian COVID-19 oleh pemerintah tentu akan dilakukan seperti pada masa lalu, yang pernah sukses yang itu akan berbasiskan penanganan pada tingkat kabupaten, kota, provinsi, dan juga tentu secara nasional. Dan di setiap kabupaten/kota tentu akan dilihat penanganan juga pada level RT/RW atau desa atau kelurahan dan kecamatan," kata Melki secara terpisah.

Melki Laka LenaMelki Laka Lena (Nur Indah/detikcom).

Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Selain itu, Melki menilai penanganan kasus Corona akan tetap terjaga dengan baik. Menurutnya, Indonesia telah memiliki pengalaman yang baik dalam pengendalian kasus.

"Dan pengalaman di masa lalu dan penanganan PPKM yang sudah makin baik saat ini, kami percaya bahwa proses ke depan penanganan COVID-19 di Tanah Air niscaya akan tetap terjaga dan memperhatikan kasus aktif yang terjadi setiap hari, kemudian juga masyarakat yang masih atau orang yang masih terkena COVID ya kasus aktifnya, kemudian juga bagaimana BOR rumah sakit di setiap daerah, kemudian juga tingkat kesembuhannya dan juga pasien yang meninggal," sebutnya.

Tak lupa Melki juga mengingatkan masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Guna menjaga kemungkinan peningkatan kasus ke depannya, Melki meminta pemerintah bersiaga dengan fasilitas karantina dan obat-obatan.

"Secara bersama pemerintah dan masyarakat bisa tetap lakukan aktivitas normal, tapi dengan protokol kesehatan yang lebih ketat, vaksinasi dikencangkan lagi dan surveilans diperkuat dan juga setiap fasilitas kesehatan udah mempersiapkan diri untuk kemungkinan-kemungkinan di masa lalu yaitu kita membutuhkan wisma ataupun tempat karantina, kemudian obat-obatan yang cukup, dan berbagai penunjang lainnya," tutupnya.

Kasus COVID-19 RI Naik 2 Kali Lipat

Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan dua kali lipat. Kenaikan ini disebut terjadi selama enam pekan belakangan.

"Dalam enam minggu terakhir baik kasus positif, kasus aktif dan kematian mengalami kenaikan kurang lebih dua kali lipat," ujar Wiku dalam konferensi Pers, Kamis (10/11).

Wiku mengatakan, dalam sepekan terakhir, terdapat tambahan 30 ribu kasus positif dan 37 ribu kasus aktif. Menurut Wiku, jumlah ini lebih tinggi dibanding enam pekan sebelumnya, dengan jumlah 12-19 ribu kasus positif mingguan.

Halaman 2 dari 2
(lir/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads