Tangis Orang Tua Siswa SDN Pocin 1 Depok Adukan Masalah Berbelit

Tangis Orang Tua Siswa SDN Pocin 1 Depok Adukan Masalah Berbelit

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 11 Nov 2022 20:39 WIB
Ortu siswa SDN Pocin 1 menangis di DPRD Depok (Sholihin-detikcom)
Foto: Ortu siswa SDN Pocin 1 menangis di DPRD Depok (Sholihin-detikcom)
Jakarta -

Orang tua (ortu) murid SDN Pondok Cina (Pocin) 1 menangis saat mengadu ke Komisi D DPRD Kota Depok. Tangisan itu berkaitan dengan rencana relokasi sekolah anak mereka.

Relokasi ini awalnya direncanakan oleh Dinas PUPR Kota Depok. Nantinya SDN Pocin 1 bakal dipindah ke SDN Pocin 3 dan Pocin 5.

Tak terima dengan rencana tersebut, puluhan orang tua murid mengadu ke DPRD Kota Depok. Akhirnya audiensi terjadi di pojok taman gedung DPRD Kota Depok, Jumat (11/11/2022) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita orang tua murid SD Pocin (Pondok Cina 1) lagi nunggu hasil pertemuan. Ada perwakilan kita yang di dalam lagi ketemuan, nanti, hasilnya belum ada," kata Hendro Isnanto saat ditemui detikcom di kantor DPRD Kota Depok.

Setelah audiensi selesai, para orang tua itu menangis. Mereka saling memeluk satu sama lain.

ADVERTISEMENT

Momen tangis ini terjadi saat para orang tua menunggu hasil audiensi. Mereka mengaku bersyukur lantaran anak mereka bisa kembali sekolah.

Tetap Belajar di SDN Pocin 1

Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PDIP merekomendasikan proses belajar-mengajar di SDN Pondok Cina (Pocin) 1 tetap digelar seperti biasa. Dia meminta operasional sekolah berjalan seperti biasa mulai awal pekan depan.

Trotoar depan gerbang sekolah juga diminta dibongkar agar tidak menyulitkan akses para siswa dan guru.

"Hari ini ratusan orang tua siswa datang mengadukan nasibnya ke DPRD, dan tadi sudah diterima oleh ketua Komisi D dari Fraksi PDIP dan beberapa fraksi juga hadir," kata Wakil Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo pada Jumat (11/11).

"Dan kebetulan saya juga ketemu sama para orang tua di sini. Kami memberikan kepastian bahwa hari Senin (14/11), apa pun itu anak-anak harus kembali sekolah. Maka guru-guru SD yang beberapa hari ini 'dirumahkan' secara sepihak, maka dia wajib untuk mengajar mulai Senin," imbuh Hendrik.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

Simak Video 'Viral Revitalisasi Trotoar Blokir Akses SDN 1 Pocin Depok':

[Gambas:Video 20detik]



Mau Dijadikan Masjid Raya

Kepala Dinas PUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan di lokasi tersebut akan dibangun masjid raya. Pihaknya, yang tengah merevitalisasi trotoar, hanya mengikuti desain yang ditentukan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim).

"Bahwa kami mengikuti desain dari Rumkim dan rencana Pemerintah Kota untuk pembangunan masjid," kata Citra saat dimintai konfirmasi, Kamis (10/11).

Citra menyebut sekolah tersebut direlokasi untuk pembuatan masjid. Hal ini, menurutnya, sudah disampaikan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok kepada wali murid.

"Memang sekolah itu akan direlokasi karena mau dibuat masjid. Kan dulu Gubernur Jawa Barat ke lokasi, dan beliau sempat sketsa, sudah pada tahu sekolah semuanya," tutur Citra.

Minta Gedung Baru

Salah satu wali murid kelas IV, Fahira, mengaku tak ada masalah jika siswa mesti dipindahkan. Hanya, ia tak setuju jika siswa harus digabung ke sekolah lain.

"Kita kecewa sebenarnya, kita digusur nggak masalah, yang penting ada tempatnya. Ini kan sampai sekarang belum ada tempatnya anak-anak harus numpang ke Pocin 5 dan Pocin 3, itu yang orang tua keberatan," kata Fahira saat ditemui di SD Negeri Pocin 1, Kamis (10/11).

Fahira menyebutkan pemindahan ke sekolah lain mengganggu psikis anak-anak. Ia khawatir anaknya mendapat perundungan karena dinilai menumpang.

"Saya lebih ke psikis kalau anak-anak numpang sekolah itu. Ini belum pindah aja anak-anak mereka sudah mem-bully anak-anak kita 'SD lu numpang' saya mikirnya psikis anak-anak aja," katanya.

Ia juga menyoroti sistem sif pembelajaran saat berlaku saat ini. Pembelajaran anak dibagi per sesi hingga masuk di hari Sabtu.

"Weekend harusnya kita les, harus sekolah gimana atur jadwalnya. Rugi waktu iya, finansial sudah pasti, psikis anak yang paling penting. Bukan maunya kita numpang, pemerintahnya aja. Kalau mau dipindah, bikin yang baru dulu. Sudah siap gedung baru, oke kita pindah, jangan kayak gini kita luntang-lantung kayak anak tiri aja," kata Fahira.

Halaman 2 dari 2
(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads