Jokowi: Jangan Sampai Kesatuan-Sentralitas ASEAN Jadi Mantra Kosong

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Jumat, 11 Nov 2022 18:33 WIB
Foto: dok. Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Pertemuan Pleno KTT ASEAN ke-40 di Phnom Penh, Kamboja. Pada kesempatan tersebut ia didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Jokowi menekankan pentingnya upaya maksimal negara anggota dalam menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN.

Dia mengatakan saat ini ASEAN menghadapi 2 tantangan berat. Pertama menavigasi rivalitas kekuatan besar yang semakin tajam dan bagaimana memastikan ASEAN tetap relevan terhadap piagam ASEAN, serta menyelesaikan krisis di Myanmar.

"Semua tantangan ini hanya dapat dihadapi bila ASEAN bersatu dan kuat. Pertanyaannya apakah kita masing-masing sudah berupaya maksimal mungkin untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN? Saya tidak ingin kesatuan dan sentralitas ASEAN hanya jadi mantra kosong," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Jumat (11/11/2022).

Di sisi lain, dia juga mendorong para pemimpin ASEAN untuk menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN secara konkret. Karena dua hal tersebut dinilainya berpengaruh pada kredibilitas dan relevansi ASEAN.

Lebih lanjut Jokowi menyampaikan 3 poin penting dalam sesi pleno. Yakni mendorong agar Piagam ASEAN dijalankan seutuhnya, mendorong penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN, dan penguatan peran ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang tangguh.

Jokowi juga mengajak agar pemimpin ASEAN untuk bersama-sama membuktikan kepada dunia bahwa ASEAN matters dan relevan.

"Tetap menjadi jangkar stabilitas kawasan dan tetap menjadi pusat pertumbuhan kawasan dan dunia. ASEAN matters, epicentrum of growth," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan isu terkait pangan, energi, kesehatan, dan keuangan menjadi isu prioritas yang dibahas dalam Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN melalui payung ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF). Ke depan kerangka tersebut akan diperluas cakupannya sehingga tetap relevan dalam menghadapi tantangan global.

Dia mengungkapkan Indonesia juga akan mengusung inisiatif terkait ketahanan pangan, energi maupun stabilitas keuangan menjadi bagian dari prioritas ekonomi dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

Simak Video 'Presiden Jokowi Kecewa Kekerasan di Myanmar Makin Tak Terkendali':






(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork