Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah meminta maaf kepada keluarga korban tragedi 1965. Gus Dur menyampaikan permintaan maaf ini secara terbuka saat masih menjadi presiden.
Dikutip dari laman Gusdurian, permintaan maaf itu disampaikan Gus Dur secara terbuka dalam acara 'Secangkir Kopi Bersama Gus Dur' yang disiarkan langsung oleh TVRI, Selasa 15 Maret 2000.
Gus Dur saat itu secara terbuka meminta maaf dan akan mengusulkan pencabutan TAP MPRS XXV/1966. Dengan ditemani Franz Magnis Suseno, Noorca, dan Effendy Choirie, Gus Dur menjelaskan latar belakang kenapa Peristiwa '65 perlu dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gus Dur, belum tentu orang-orang yang dituduh komunis semuanya bersalah sehingga akhirnya dihukum mati. Dirinya tidak menutup-nutupi banyak warga NU terlibat pembantaian tersebut. Menurutnya, jika Peristiwa '65 dibuka menjadi perdebatan publik maka akan lebih baik.
Sementara itu, dalam Asia Times 7 April 2000, Gus Dur juga sudah pernah meminta maaf kepada para penyints 65. Bahkan, ia juga mengatakan akan mencabut larangan komunisme di Indonesia.
Pernyataan Hasto
Sebelumnya, pernyataan Hasto soal permintaan maaf Gus Dur ke korban 65 ini disampaikan saat merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menegaskan Presiden ke-1 RI Sukarno adalah pahlawan nasional dan bukan pengkhianat bangsa.
Hasto awalnya bicara soal bagaimana dunia menerima sosok Sukarno. Dia menyebut bahkan pemikiran Sukarno masih relevan sampai saat ini.
"Pengaruh pemikiran Bung Karno di dalam pidato di PBB To Build The World a New saja itu masih memiliki relevansi yang sangat kuat tentang pentingnya reformasi PBB. Dunia menerima Bung Karno bahkan di konferensi Islam Asia Afrika, Bung Karno juga mendapat gelar sebagai pendekar pembebas dan pahlawan kemerdekaan bangsa Islam," kata Hasto di makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/9/2022).
Hasto mengatakan pemikiran Sukarno itu tidak disambut baik di Indonesia. Dia menyampaikan Sukarno justru menjadi sasaran penindasan tirani dan kepentingan politik.
Hasto tidak melihat adanya respons lanjutan dari negara usai memperlakukan Sukarno sedemikian rupa di masa lalu. Padahal, menurutnya, presiden ke-4 Gus Dur bahkan pernah meminta maaf kepada keluarga korban tragedi 1965.
"Ya kalau kita lihat, konstalasi yang terjadi pada tahun '60-an kan konstelasi Perang Dingin, Gus Dur saja menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban '65. Kita tahu bagaimana perlakuan dari pemerintahan yang sangat otoriter saat itu terhadap Bung Karno dan juga keluarganya," ujarnya.
Lihat juga video 'Pameran Mata Air Bangsa untuk Gus Dur dan Buya Syafii Maarif':