Saat Puluhan Siswa SMK Jakpus Mau Tawuran 'Dihukum' Sujud di Kaki Ortu

Rumondang Naibaho - detikNews
Jumat, 11 Nov 2022 09:50 WIB
Puluhan pelajar SMK di Jakpus hendak tawuran 'dihukum' sujud di kaki orang tua. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

22 Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Poncol, Kemayoran, Jakarta Pusat, diamankan polisi karena diduga hendak mau tawuran. Polisi kemudian melakukan pembinaan terhadap puluhan pelajar tersebut.

Kapolsek Kemayoran Kompol Ardiansyah mengatakan puluhan siswa SMK tersebut diamankan pada Selasa (8/11). Polisi kemudian memberikan pembinaan dan mendatangkan orang tua para siswa tersebut.

"Belum tawuran, baru diindikasikan mau tawuran, terus kita amankan dan kita beri pembinaan," kata Ardiansyah saat dihubungi detikcom, Jumat (11/11/2022).

Para pelajar tersebut diamankan setelah polisi mendapat informasi warga adanya rombongan anak sekolah yang akan melakukan tawuran di Jl Dakota Raya. Polisi kemudian ke lokasi dan mengamankan para siswa tersebut.

Para siswa hendak tawuran bersimpuh di kaki orang tua meminta maaf. Mereka diamankan di Jl Dakota Raya, Kemayoran, Jakpus, pada Selasa (8/11). (Foto: dok. Istimewa)

"Ada info dari masyarakat, ada rombongan anak-anak sekolah yang terindikasi mau tawuran. Lokasinya tidak jauh dari saat anggota laksanakan patroli," katanya.

Ketika diamankan, para pelajar tersebut mengaku sedang mencari pelajar dari sekolah lain yang memukul teman mereka.

"Setelah diinterogasi mereka terindikasi sesuai pengakuan mencari siswa yang telah memukul temannya, padahal tidak ada temannya yang telah dipukul oleh siswa yang lain," kata Ardiansyah.

Polsek Kemayoran kemudian memberikan pembinaan kepada sekelompok siswa SMK tersebut dengan memanggil orang tua serta gurunya. Para pelajar tersebut kemudian 'dihukum' sujud di kaki orang tuanya untuk meminta maaf.

Mereka pun menangis ketika meminta maaf kepada orang tuanya. Begitu juga para orang tua, menasihati anak-anaknya sambil menangis.

"Kita berikan pembinaan, arahan dan memanggil orang tuanya, serta gurunya. Kemudian menyuruh anak-anak tersebut meminta maaf kepada orang tuanya atas perbuatannya tersebut," tuturnya.

Selanjutnya, para pelajar tersebut diminta untuk membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya secara tertulis.

"Mereka membuat pernyataan tidak akan melakukan tawuran, yang diketahui oleh orangtua dan sekolah," katanya.

Lihat juga video 'Aksi Sekelompok Pelajar di Medan Begal Pengendara Motor di Siang Bolong':






(mea/mea)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork