Seorang ibu-ibu pengemudi mobil diviralkan menghalang-halangi ambulans bawa pasien hingga cekcok mulut di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Keluarga pasien dan ibu-ibu pengendara mobil akan dimediasi di Polres Bogor hari ini.
"Rencananya jam 09.00 WB diundang (mediasi)," kata Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor, Ipda Ardian Novianto saat dimintai konfirmasi, Jumat (12/11/2022).
Mediasi dilakukan karena belum ada kesepakatan damai di antara kedua belah pihak. Pada saat kejadian, ibu-ibu pengemudi mobil menahan kartu tanda penduduk (KTP) salah satu keluarga dari si pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih belum (damai), ada sesuatu hal yang masih mengganjal. Karena KTP dari keluarga pasien itu masih dipegang ibu-ibu," jelasnya.
Diawali Senggolan di Jalan
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu-ibu pengemudi mobil diviralkan menghalang-halangi ambulans bawa pasien hingga cekcok mulut di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Polisi mengungkapkan insiden yang berujung percekcokan ini diawali senggolan antara ambulans dan mobil tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (6/11/2022), sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu sedang berlangsung proses one way mengarah ke Jakarta, sehingga kendaraan yang menuju Puncak disetop.
"Kejadian kurang lebih pukul 12.00 WIB, itu lagi proses satu arah ke bawah. Kan kita penutupan dari Gadog itu kan jam 11.30 WIB. Nah itu ambulans sebetulnya lewatnya jam 11.30 WIB lebih, kita buka dikasih lewat, diperbolehkan lewat karena membawa pasien," ujar Ardian saat dihubungi wartawan, Kamis (10/11).
Ardian mengatakan ambulans tersebut saat itu tengah membawa pasien menuju ke RSPG, Cisarua. Polisi juga telah mengecek ke RSPG dan memang benar pasien tersebut dirawat di sana.
Di lokasi tersebut, diduga terjadi senggolan antara ambulans dan mobil yang dikendarai ibu-ibu tersebut. Kejadian ini membuat si ibu pengemudi mobil ogah meminggirkan kendaraannya.
"Motif memang diduga ada benturan atau senggolan karena menurut keduanya beda (keterangan). Cuma karena untuk tadi sih intinya terkait ada ribut memang sama, makanya bersikeras untuk tidak mau ke pinggir gitu," imbuh Ardian.
(mea/mea)