Jazilul memandang miris soal sosok para kandidat capres yang populer di media sosial. Dia berpendapat semestinya kandidat capres menyajikan pikiran serius tentang negara, bukan malah membuat konten-konten untuk menarik kaum milenial.
"Karena ternyata yang diminati itu bukan berpikir serius tentang negara, tetapi bagaimana cara menyajikan konten pada milenial, aktif di platform-platform media, sehingga dengan itu muncullah popularitas," ucap dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya begini, calon yang muncul presiden hari ini itu, calon hasil dari platform media, bukan platform politik, meskipun harus dengan parpol, tapi lahir dari itu, dari lembaga survei, dari platform media sosial, karena apa? Karena yang dilihat itu berapa sih , nya, berapa ininya," imbuh Jazilul.
(aud/aud)