Polsek Metro Setiabudi menyelidiki kasus pelecehan verbal atau catcalling sopir taksi terhadap perempuan bule Rusia di Kuningan, Jaksel. Polisi mengecek lokasi dan menyisir CCTV di lokasi untuk menyelidiki pelaku tersebut.
"Kita lagi cari, cek TKP. Mencari TKP-nya tepatnya, posisinya, untuk memastikan," ujar Kanit Reskrim Polsek Setiabudi Kompol Suparmin saat dihubungi, Rabu (9/11/2022).
Suparmin mengatakan pihaknya juga akan menyisir CCTV di lokasi. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi nomor kendaraan taksi Blue Bird yang diduga pelaku pelecehan kepada bule Rusia tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melakukan cek TKP memastikan TKP-nya posisinya di mana tepatnya, sama mencari CCTV, ngecek CCTV di lokasi untuk mengidentifikasi kendaraannya," ujarnya.
Dia menerangkan belum ada laporan terkait peristiwa tersebut di Polsek Setiabudi. Dia menuturkan polisi juga akan mendatangi kantor pusat perusahaan taksi untuk menyelidiki identitas pelaku tersebut.
"Habis itu melakukan cek di kantor pusat Blue Bird," ucapnya.
Sebelumnya, sebuah video seorang bule perempuan dilecehkan oleh sopir Blue Bird menjadi viral. Saat kejadian, bule itu sedang jalan kaki di trotoar.
Turis yang diduga berasal dari Rusia itu mengalami catcalling secara verbal oleh sopir taksi Blue Bird. Kejadian itu tersebar dalam video singkat berdurasi kurang dari 1 menit. Dari video tampaknya peristiwa terjadi saat matahari sudah terbenam.
Terdengar si pengemudi meneriakkan beberapa kalimat tidak senonoh dan diikuti tawa secara berulang.
"Very nice, Babe," ucap sopir taksi tersebut sambil tertawa.
Baca di halaman selanjutnya: permintaan maaf pihak Blue Bird
Lihat juga Video: Melihat Pelecehan Seksual di Jalan, Kita Kudu Gimana?
Blue Bird Minta Maaf
Menanggapi kejadian tersebut, Chief Operation Service PT Blue Bird Tbk Agus Sulistiyono menyampaikan permohonan maaf. Saat ini, dia juga tengah mencoba menghubungi akun Instagram bule perempuan itu untuk melakukan investigasi, termasuk soal kronologi peristiwa itu.
"Menanggapi video yang beredar mengenai dugaan tindakan tidak berkenan yang dilakukan oleh salah satu oknum pengemudi, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, baik untuk seorang pejalan kaki yang diduga mendapat perlakuan kurang menyenangkan maupun masyarakat Indonesia secara umum," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima detikTravel, Selasa (08/11).
Agus menyebut investigasi akan dilanjutkan. Blue Bird juga akan memastikan kejadian tersebut diusut hingga tuntas.
"Blue Bird lahir dan didirikan oleh seorang ibu, sehingga kami memiliki alasan yang kuat untuk menjunjung tinggi norma dan perilaku dalam menghormati kaum perempuan," ujar Agus.
"Kami akan terus senantiasa mengingatkan pengemudi dan seluruh keluarga besar Blue Bird untuk selalu menjadi pembawa rasa aman dalam setiap kilometer yang ditempuh, baik untuk pengguna maupun masyarakat Indonesia pada umumnya," ujar Agus.