Aktivis Greenpeace yang akan ke Bali dan tengah singgah di Probolinggo dihadang sekelompok LSM. Selain dihadang, mereka diintimidasi. Mereka diintimidasi sejak berada di Semarang.
Intimidasi makin menjadi saat tim bergerak dari Semarang menuju Surabaya. Mereka mengalami teror berupa pengintaian dari orang tidak dikenal dan indikasi perusakan kendaraan.
Puncaknya terjadi saat perjalanan menuju Probolinggo, Senin (7/11/2022). Ancaman jika melanjutkan perjalanan disampaikan secara terang-terangan, baik secara lisan maupun melalui penggembosan ban kendaraan.
"Kami menilai hal ini sangat merusak prinsip demokrasi dan mencederai kebebasan berpendapat yang dijamin dalam konstitusi negara ini. Pola represif semacam ini juga banyak terlihat dalam kasus-kasus perampasan lahan, seperti di Kendeng dan Kulon Progo," kata Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak dilansir detikJatim, Selasa (8/11).
Sebagaimana diketahui, puluhan orang yang tergabung dalam LSM Tapal Kuda Nusantara (TKN) menolak kehadiran aktivis tersebut di Kota Probolinggo. Mereka meyakini para aktivis Greenpeace itu hendak mengganggu jalannya KTT G20 di Bali.
"Kami ingin menjaga situasi kondusif di Probolinggo. Apalagi sekarang ini menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali yang akan dilaksanakan 15-16 November 2022. Visi misi mereka adalah iklim global," kata Eko kepada wartawan.
Baca berita lengkapnya di sini.
Simak juga 'Udara Jakarta Makin Buruk, Greenpeace: Kemungkinan Polusi dari Luar DKI':
(rdp/idh)