Anwar Usman: Banyak Pejabat Tak Paham soal Putusan MK

Anwar Usman: Banyak Pejabat Tak Paham soal Putusan MK

Antara - detikNews
Senin, 07 Nov 2022 15:26 WIB
Anwar Usman
Anwar Usman (Tangkapan Layar Γ‡hannel YouTube FH Unsoed)
Jakarta -

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI Prof Anwar Usman mengatakan masih banyak warga negara, termasuk pejabat yang tidak paham soal keberadaan MK. Mereka banyak yang tidak paham bahwa keputusan MK bersifat final dan mengikat.

"Banyak yang belum paham dan belum tahu atau mungkin saja tahu dan paham, tapi tidak mau tahu dengan apa yang telah ditentukan dalam UUD 1945," kata Ketua MK Prof Anwar Usman pada seminar nasional dengan tema 'Perlindungan hak konstitusional warga negara melalui putusan Mahkamah Konstitusi' yang dipantau secara daring, di Jakarta, seperti dilansir Antara (17/11/2022).

Menurut dia, seminar nasional tersebut relevan dengan kondisi warga negara maupun pejabat negara yang tidak tahu atau paham tentang keberadaan MK termasuk soal produk-produk hukum yang diputuskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar Usaman mengungkit Pasal 24 C ayat (1) dan (2) UUD 1945. Di pasal itu, MK diberi kewenangan untuk mengadili perkara yang putusannya bersifat final. Artinya, keputusan MK tidak bisa ditolak oleh lembaga atau individu manapun.

"Jadi, sekali mengetok palu tidak ada upaya lain," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Putusan MK berbeda dengan putusan di pengadilan lain. Misal dalam keputusan atau vonis di pengadilan negeri, pengadilan agama, pengadilan tata usaha negara, atau pengadilan militer, masih ada upaya hukum banding.

Menurut Anwar, masih ada pihak yang menolak atau tidak setuju dengan putusan MK. Meski demikian, Awar memahami kondisi itu.

"Karena sampai kapan pun yang namanya putusan hakim tidak akan mungkin bisa memuaskan semua pihak," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Anwar juga menyampaikan sulit atau beratnya menjadi seorang hakim. Bahkan Abu Hanifah seorang pendiri mazhab fikih Hanafi rela dipenjara karena menolak untuk jabatan hakim yang ditawarkan kepadanya.

(aik/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads