Tempe Sampai Perkedel Hebohkan Paviliun Indonesia di COP27 Mesir

ADVERTISEMENT

Laporan dari Mesir

Tempe Sampai Perkedel Hebohkan Paviliun Indonesia di COP27 Mesir

Elvan Sutrisno - detikNews
Minggu, 06 Nov 2022 23:01 WIB
Tempe Sampai Perkedel Hebohkan Paviliun Indonesia di COP27 Mesie
Tempe Sampai Perkedel Hebohkan Paviliun Indonesia di COP27 Mesie (Foto: Elvan/detikcom)
Jakarta -

Ada kejadian menarik di Paviliun Indonesia di arena KTT Iklim COP27 di Sharm El-Sheikh, Mesir. Makanan Indonesia yang disajikan ternyata menjadi jalur soft diplomasi yang efektif untuk menarik pengunjung masuk ke Paviliun Indonesia.

Sekitar pukul 13.00 waktu Sharm El-Sheikh, Minggu (6/11/2022). Tak lama setelah Paviliun resmi dibuka, deretan peserta COP27 dari berbagai negara mengular dalam antrean masuk Paviliun Indonesia. Apa yang membuat mereka tertarik? Betul sesuai judul mereka tertarik ingin mencoba kuliner Indonesia yang disajikan di dekat pintu masuk Paviliun Indonesia.

Beragam kuliner Indonesia disajikan gratis, mulai dari ayam goreng, perkedel, urap, kering tempe, dan banyak lagi disajikan. Semuanya memikat para pengunjung. Setelah menerima makanan mereka mengikuti sesi di Paviliun Indonesia sembari menyantap makanan.

"Aku suka, rasanya unik. Kami juga masak ayam di Mesir, tapi rasanya beda. Bumbunya terasa beda. Apa kamu pernah makan makanan Mesir?," kata Hana (23) warga Kairo yang turut serta sebagai volunter di forum internasional KTT COP27 yang dihelat di Sharm El-Sheikh, Mesir.

Tempe Sampai Perkedel Hebohkan Paviliun Indonesia di COP27 MesieTempe Sampai Perkedel Hebohkan Paviliun Indonesia di COP27 Mesie Foto: Elvan/detikcom

Beberapa pengunjung lain juga memberikan testimoni. Ada yang mondar-mandir di antrean untuk mengambil makanan favoritnya.

"I like kerupuk," kata Shahna (19) sambil tertawa kecil.

Saat detikcom mewawancarai, beberapa orang lain pun ikutan heboh. "Delecious," kata mereka bergantian.

Rupanya ini memang salah satu strategi soft diplomacy Indonesia dalam upaya menunjukkan kepada dunia upaya konkret penurunan emisi karbon. Banyak pembicara yang dihadirkan di Paviliun dan dengan adanya 'diplomasi perut' ini makin banyak warga negara lain yang ingin tahu lebih banyak tentang usaha-usaha konkret yang telah dilakukan.

Hal ini sesuai perencanaan Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (Dirjen PHL) KLHK Agus Justianto yang juga menjadi chairman Paviliun Indonesia di COP27.

"Paviliun Indonesia bertujuan untuk soft diplomacy. Kita berupaya menampilkan apa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dan semua stake holder. Saya harap semua upaya yang telah dilakukan Indonesia ini bisa diketahui secara global. Pembicara bukan hanya mitra dari Indonesia tapi juga dari luar negeri," kata Agus Juatianto saat berbincang dengan wartawan.

Ia menuturkan Paviliun Indonesia dari COP ke COP memang memikat. Salah satunya adalah soal soft diplomacy nya yang unik.

"Kita tidak hanya sesi diskusi, tapi juga ada performance budaya dan juga kuliner. Ini yang menarik. Kuliner Indonesia ini ternyata banyak yang tertarik," tegasnya.

(van/mae)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT