"Sekarang ada 22 KK yang masih mengungsi di tenda darurat, sampai mereka dapat kontrakan. Mereka dikontrakkan sama Pemkab," kata Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Jalaludin, Minggu (6/11/2022).
"Hasil rapat sementara itu, yang direlokasi ada 15 KK dari total 22 KK yang mengungsi. Itu sudah hasil asesmen petugas ya," tambahnya.
Jalaludin memastikan pergerakan tanah di lokasi abrasi kini sudah tidak terjadi. Pergerakan tanah, kata Jalal, diprediksi akan terulang dan menimbulkan abrasi jika debit Sungai Cipamingkis kembali meningkat.
"Itu yang kemarin rumah dan musala ambruk itu karena abrasi ya, jadi debit air meningkat kemudian posisi di situ kan cekungan, aliran airnya deras terus menghantam cekungan tanah yang di atasnya ada pemukiman warga itu, jadi terkikis terus abrasi," beber Jalal.
"Jadi nggak ada pergerakan tanah kalau kondisi sekarang, itu terjadi kalau ada debit air meningkat aliran air jadi deras. Kalau saat sekarang nggak ada (pergerakan tanah)," tambahnya.
Dari hasil rapat koordinasi penanganan abrasi di Jonggol Kabupaten Bogor, kata Jalal, dibutuhkan pengerasan di tebing Sungai Cipamingkis agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, aktivitas galian pasir ilegal yang dilakukan di sekitar lokasi abrasi juga diminta dihentikan.
"Hasil rapat sementara kemarin itu yang dibutuhkan di situ harus dibangun bronjong. Untuk kewenangan sungainya itu ada di SDA Provinsi Jabar kan itu. Dalam rapat itu juga mereka (SDA Pemprov Jabar) usulkan supaya aktivitas galian pasir di situ dihentikan. Itu usulannya," kata Jalal.
Diberitakan sebelumnya, pergeseran tanah terjadi sekitar aliran Sungai Cipamingkis, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, satu rumah warga dan musala ambruk, lalu terbawa arus sungai.
"Saat ini bagian tanah yang bergeser masih terus bergerak serta mengakibatkan rumah dan musala ambruk, serta hilang terbawa arus Sungai Cipamingkis," kata staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaluddin melalui keterangannya, Sabtu (5/11).
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (4/11) pada pukul 21.05 WIB. Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada petugas BPBD. (lir/lir)