BPBD Bogor: 9 Tewas-Ratusan Bangunan Rusak Akibat Bencana Selama Oktober

BPBD Bogor: 9 Tewas-Ratusan Bangunan Rusak Akibat Bencana Selama Oktober

Muchamad Sholihin - detikNews
Kamis, 03 Nov 2022 12:26 WIB
Bencana Bogor
Bencana di Bogor (Foto: dok. BPBD Kota Bogor)
Bogor -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat 120 kejadian bencana terjadi selama Oktober 2022. Dalam kejadian tersebut, sembilan orang tewas akibat bencana, 501 orang terdampak, dan ratusan bangunan rusak.

"Untuk Oktober itu total ada 120 kejadian bencana, mulai tanah longsor, banjir, pohon tumbang, hingga orang hanyut. Korban meninggal ada 9 orang akibat bencana dan ratusan bangunan rusak, mulai rumah, jembatan, TPT (tembok penahan tanah) mengalami kerusakan," kata Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patricinio Freitas, Kamis (3/11/2022).

Theofilo menyebut tanah longsor menjadi yang paling banyak terjadi di Kota Bogor selama Oktober dengan 72 kejadian. Dari 72 kejadian itu, sebanyak 5 orang meninggal akibat tertimbun material longsor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, kejadian lainnya adalah pohon tumbang 11 kejadian, rumah roboh 28 kejadian, orang hanyut 4 kejadian, dan kebakaran 1 kejadian.

"Kejadian tanah longsor menjadi tren bencana di Kota Bogor, ada 72 kejadian. Dalam kejadian itu, 1 orang meninggal dunia di lokasi longsor Gang Kepatihan, itu yang korbannya anggota polisi dan 4 orang (meninggal di lokasi longsor) di Gang Barjo," ungkap Theo.

ADVERTISEMENT

"Sedangkan 4 orang meninggal lainnya, 1 kejadian hanyut di Jl Dadali yang korbannya mahasiswi IPB, 1 orang lagi meninggal ketika kejadian hanyut karena banjir di Tegalega, 1 orang hanyut di Ciliwung, dan 1 orang (hanyut) di Sungai Cisadane," tambahnya.

Ratusan bencana yang terjadi pada Oktober juga mengakibatkan 117 rumah rusak, 11 tembok penahan tanah (TPT) ambruk, dan 34 rumah lainnya terendam banjir. Dari total bencana yang terjadi, tercatat sebanyak 501 orang terdampak dan sebagiannya direlokasi pascakejadian.

Theofilo mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Maret atau April 2023. Cuaca ekstrem berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir. Bencana banjir, tanah longsor, serta angin kencang masih berpotensi terjadi selama cuaca ekstrem.

"Terkait cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG terjadi sampai Maret tahun depan, harapan kita masyarakat untuk waspada, harus hati-hati, terutama untuk rumah-rumah di bantaran kali dan rumah di daerah dengan kondisi kemiringan atau berada di tebingan, agar jangan apatis," kata Theofilo.

Dia mengimbau agar warga tetap waspada dan berinisiatif melakukan cara mandiri sebagai antisipasi dampak cuaca ekstrem. Caranya mengungsi lebih awal ke tempat lebih aman ketika kondisi cuaca ekstrem mulai terjadi.

"Sekiranya cuaca ekstrem terjadi siang hingga sore agar melakukan penyelamatan mandiri, evakuasi diri sendiri sebelum hal buruk terjadi. Bisa dengan mengungsi dulu ke tetangga atau ke keluarga selama rumah kita ada di posisi rawan dan membahayakan," tambahnya.

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads