Komnas HAM Bongkar Kesalahan Match Commissioner Terkait Tragedi Kanjuruhan

Komnas HAM Bongkar Kesalahan Match Commissioner Terkait Tragedi Kanjuruhan

Adrial Akbar - detikNews
Rabu, 02 Nov 2022 15:19 WIB
Konferensi pers di Komnas hAM (Adrial-detikcom)
Konferensi pers di Komnas HAM (Adrial/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM membeberkan temuannya terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Salah satu yang diungkap Komnas HAM adalah kesalahan match commissioner atau pengawas pertandingan terkait Tragedi Kanjuruhan.

Temuan-temuan Komnas HAM ini disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (2/11/2022). Dia awalnya menjelaskan langkah pihak kepolisian terkait pengamanan laga Arema FC versus Persebaya pada 1 Oktober tersebut.

Beka mengatakan polisi telah melakukan berbagai upaya pengamanan laga pada 20-30 September 2022 setelah saran mengubah jam pertandingan ditolak pihak penyelenggara. Salah satunya, kata Beka, Polres Malang melakukan latihan pengamanan selama 7 hari berturut-turut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara berturut-turut selama 7 hari Polres melakukan foreplay di Stadion Kanjuruhan. Kapolres meminta semua batu dan barang pecah belah dibersihkan dari arena stadion untuk meminimalisir pelemparan apapun hasil pertandingannya," ujar Beka.

Dia mengatakan Kapolres Malang saat itu juga meminta jajarannya melakukan pengendalian massa sebanyak lima kali. Simulasi itu dilakukan di dalam stadion ataupun di lapangan Polres Malang untuk mengantisipasi berbagai situasi.

ADVERTISEMENT

"Kapolres juga meminta dalmas untuk latihan berbagai macam skenario," ucapnya.

Setelah itu, Beka mengungkap sejumlah kesalahan match commissioner. Dia mengatakan salah satunya adalah match commissioner hanya mengecek kondisi stadion.

"Pada H-2 sebelum pertandingan Arema vs Persebaya, ini penting, match commissioner hanya melakukan pengecekan kondisi stadion. Tidak melakukan pengecekan rencana pengamanan," ujarnya.

Setelah itu, Beka menyebut ada rapat teknis pada 30 September. Namun, security officer saat itu hanya menyampaikan jumlah petugas pengamanan.

"Security officer hanya menjelaskan mengenai jumlah personel pengamanan. Security officer tidak menjelaskan secara detail terkait penempatan petugas pengamanan, rencana evakuasi, dan mekanisme pengamanan dari pihak TNI/Polri termasuk tidak ada penjelasan terkait boleh tidaknya Brimob masuk dalam personel pengamanan," ujarnya.

Lihat Video: Pekan Ini, Ekshumasi 2 Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Akan Digelar

[Gambas:Video 20detik]




(haf/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads