Wanti-wanti soal IKN, Lemhanas Cerita Sejarah Jepang Serang Balikpapan

Wanti-wanti soal IKN, Lemhanas Cerita Sejarah Jepang Serang Balikpapan

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 02 Nov 2022 11:34 WIB
Sam Roggeveen, Direktur International Security Program of Lowy Institute Laksamana Purn Prof. Dr. Marsetio, Professor Universitas Pertahanan Indonesia, Dr. Andi Widjajanto Gubernur Lemhanas saat berdiskusi di Jakarta, Rabu (24/8/2022). Lemhannas RI sejak didirikan oleh Presiden Ir. Soekarno tanggal 20 Mei 1965 memiliki mandat menjadi sekolah geopolitik. Untuk jalankan amanat tersebut, Lemhannas pada 2022 ini selenggarakan The 6th Jakarta Geopolitical Forum yang mengangkat tema Geomaritime: Chasing the Future of Global Stability.
Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

TNI AU mengingatkan adanya potensi ancaman militer ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan. Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto menceritakan sejarah serangan Jepang ke Balikpapan pada April 1942.

"Saya mengingatkan sejarah saja 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbour. Setelah sukses menyerang Pearl Harbour, serangan terbesar Jepang kedua di bulan April 1942 adalah Balikpapan," ujar Andi dalam acara Seminar Nasional Sekkau A-112, Rabu (2/11/2022).

Dikutip detikcom dari berbagai sumber, dahulu kala, Balikpapan merupakan pusat penting pengembangan ekonomi Hindia Belanda. Saat itu di sana, terdapat pabrik pengelolahan minyak mentah, pabrik minyak paraffin dan pelumas, pabrik perengkahan, pabrik asam sulfat, pabrik penyulingan minyak bumi, dan pabrik timah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun yang terpenting, Balikpapan memiliki kilang minyak dengan kompleks tangki minyak yang dapat menampung delapan kali lebih banyak minyak daripada di Tarakan.

"(Jepang) Langsung bergerak ke bawah (Asia Tenggara) untuk menguasai sumber daya terutama minyak dan bergerak ke Balikpapan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Balikpapan sendiri lokasinya dekat dengan wilayah yang kini akan menjadi ibu kota negara (IKN), yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Penyerangan strategis berikutnya (setelah Pearl Harbour) adalah Balikpapan. Ya kira-kira yang diserang Jepang adalah IKN," lanjutnya.

Sebelumnya, TNI AU mendeteksi adanya potensi ancaman udara di IKN Nusantara. TNI AU meminta alat utama sistem senjata (alutsista) ditambah di titik-titik tertentu di Kalimantan, mulai dari Putussibau, Singkawang, hingga Banjarmasin.

"Adanya ancaman potensi keamanan wilayah udara di wilayah IKN nanti adalah pelanggaran wilayah udara oleh pesawat negara dan sipil asing," ujar Pj Pabandya Bimpamad Paban II Sintel Mabes TNI AU Kapten Sus Stephanus Yusuf.

Yusuf menyebut ancaman udara ini berpotensi terjadi karena IKN dekat dengan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II). Menurut website politik.brin.go.id, jalur ALKI II merupakan jalur perdagangan dan pelayaran internasional yang memiliki nilai strategis.

Jalur ALKI II dinilai ekonomis dan aman untuk dilalui. Jalur ALKI II yakni melewati Selat Makassar-Selat Lombok membelah sisi Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur.

"Hal ini dimungkinkan terjadi karena posisi letak IKN yang dekat dengan ALKI II," kata Yusuf.

(isa/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads