Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melontarkan kritik keras terhadap kemunculan karangan bunga 'Selamatkan JakPro'. Pras, panggilan Prasetyo, menyebut menduga ada persoalan serius di dalam JakPro.
Kritik keras itu dilontarkan Pras saat memimpin Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI bersama eksekutif yang membahas rancangan KUA-PPAS APBD 2023 pada Selasa (1/11/2022). Sebagai BUMD besar, Prasetyo ingin JakPro terbebas dari permasalahan yang mempengaruhi performa perusahaan.
"JakPro ini kita proyeksikan sebagai salah satu BUMD terbesar di DKI. Kalau cuma buat dagelan aja, mending singkirin orang-orang seperti itu," kata Prasetyo di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prasetyo memandang ada persoalan serius di kalangan internal JakPro. Karena itulah, dia mendesak Pemprov menelusuri masalah di balik kemunculan karangan bunga 'selamatkan JakPro'.
"Kalau saya lihat dari foto yang saya lihat ini persoalan serius. Makanya saya harus tahu dulu memangnya ada apa, ada masalah apa di internal JakPro," ujarnya.
Politikus PDIP itu juga memastikan akan berkomunikasi dengan Heru Budi mengenai masalah ini. Dia lantas meminta tiap BUMD dapat menuntaskan berbagai penugasan yang diberikan.
"Nanti akan saya komunikasikan dengan Pj Gubernur karena bagaimanapun semua BUMD dan SKPD harus fit mulai saat ini. Mereka harus fokus menuntaskan penugasan penugasan pemerintah," imbuhnya.
Respons JakPro
PT Jakarta Propertindo (JakPro) buka suara terkait munculnya karangan bunga salah satunya meminta JakPro diselamatkan lantaran proses rekrutmen yang dinilai nepotisme. VP Corporate Secretary (Corsec) JakPro Syachrial Syarief mengatakan pengisian posisi baru di JakPro telah melalui proses standar yang berlaku.
"Dinamika perkembangan industri, kompetisi dan penugasan-penugasan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan talenta-talenta dengan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan Jakpro ke depan," kata Syachrial dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).
Menurutnya, rekrutmen SDM Jakpro dilakukan secara eksternal. Dia menyebut pengisian posisi baru tersebut dilakukan berdasarkan pengetahuan.
"Kecepatan kebutuhan pengisian talenta dilakukan melalui rekrutmen eksternal untuk kemudian melakukan alih pengetahuan (transfer knowledge) dan kompetensi pada karyawan-karyawan," ujarnya.
Simak juga 'Pj Gubernur DKI Heru Budi Masih Pikirkan Nasib PNS TGUPP':