Adik Brigadir N Yosua Hutabarat, Bripda Mahareza Rizky Hutabarat, menceritakan momen dirinya hanya bisa menyentuh jasad abangnya di rumah sakit. Reza mengaku hanya bisa berdoa sebentar sebelum peti jenazah ditutup untuk dibawa ke Jambi.
Hal itu disampaikan Reza saat menjadi saksi di sidang pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Reza mengatakan dirinya diminta datang ke Provos Polri usai Yosua tewas ditembak di rumah dinas Sambo pada Jumat (8/7).
Dia mengaku diceritakan peristiwa tembak-menembak menjadi penyebab Yosua tewas. Setelah itu, Reza mengaku pergi ke RS Polri Kramat Jati untuk menunggu autopsi jenazah Yosua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum pukul 02.30, sebelum dokter forensik ke ruangan. Saya bilang izin boleh nggak saya pakaikan baju almarhum terakhir kali, saya tanya ke dokter. Beliau tanya, 'Bapak adik almarhum ya?'. Dia bilang ini autopsi baru selesai 20 menit sekarang lagi dibersihkan karena ada bersihkan luka. Saat dokter bilang gitu, ada pangkat kombes nepuk dokter bilang 'cukup'," ucap Reza.
Dia mengaku akhirnya diizinkan memakaikan baju ke jenazah Yosua oleh dokter. Tapi, katanya, ada polisi berpangkat kombes yang melarang dirinya.
"Kombes tersebut saya nggak tahu namanya. Di situ saya sedikit marah karena kan saya keluarga. Lalu saya bilang, 'Izin, Komandan, saya ingin pakaikan baju untuk terakhir kalinya.' Terus kata dia, 'Ya sudah izin saja sana sama forensiknya,' terus pergi," tuturnya.
Hakim kemudian bertanya ke Reza apa yang terjadi selanjutnya. Menurut Reza, dirinya meminta menggendong abangnya untuk terakhir kali tapi dilarang.
"Saya izin lagi, 'Apakah boleh saya gendong abang saya ke dalam peti,' terus dibilang, 'Sudah, kamu tunggu sini aja.' Saya terus maksa tapi nggak dibolehkan, akhirnya saya mundur nunggu," ucapnya.
"Saudara bisa lihat jauh apa dekat?" tanya jaksa.
"Dari dekat," tuturnya.
Hakim bertanya apakah Reza bisa menyentuh jasad Yosua. Menurut Reza, dirinya bisa menyentuh pipi Yosua yang sudah masuk peti sambil berdoa.
"Sentuh pipi di peti. Saat saya bisa sentuh, saya sempat berdoa. Saat saya berdoa, ada orang nyeletuk 'Udah belum sih.' Saya nggak gubris, setelah selesai doa, kami berangkat ke bandara. Jam 04.00 lewat," ucapnya.
(haf/dhn)