Cerita Ayah Yosua Cecar Anak Buah Sambo Saat Antar Jenazah

Cerita Ayah Yosua Cecar Anak Buah Sambo Saat Antar Jenazah

Wilda Hayatun Nufus, Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 01 Nov 2022 11:04 WIB
Sidang lanjutan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel (Wilda-detikcom)
Sidang lanjutan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel (Wilda/detikcom)
Jakarta -

Ayah Brigadir Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat, mengungkap awal mula dia mengetahui cerita pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, menjadi pemicu pembunuhan putranya. Dia menyebut cerita itu disampaikan oleh Kombes Leonardo Simatupang.

Samuel menceritakan peristiwa itu saat menjadi saksi di sidang kasus pembunuhan Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa (1/11/2022). Samuel awalnya ditanya jaksa bagaimana dia tahu Yosua telah meninggal.

"Info itu kami dapatkan dari Reza (adik Yosua) yang pada saat itu bertugas di Mabes Polri. Dan anak kami Reza telepon kakaknya Yuniar 21.30, 8 Juli 2022 di situ kita ketahui anak kita meninggal dunia," ujar Samuel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samuel mengatakan saat itu dia sedang berada di kampung halamannya untuk berziarah. Setelah mendapat kabar Yosua meninggal, Samuel langsung pulang ke Jambi.

"Siang saya telepon lagi Reza mengabarkan anak kita Yosua terjadi tembak-menembak. Itu yang dapat kami infokan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Samuel menyebut jenazah Yosua diantar oleh Kombes Leonardo yang saat itu menjabat Pemeriksa Utama Divpropam Polri. Menurutnya, Kombes Leonardo lah yang menceritakan dugaan pelecehan sebagai pemicu penembakan Yosua.

"Sampai kami di rumah secara jelas kami belum tahu dengan siapa tembak-menembak. Setelah kami sampai di rumah sudah kami temukan kami di sana jenazah almarhum di dalam peti yang diantarkan Leonardo. Di situ kami mendapatkan berita dari Pak Leonardo yang bertugas dari Jakarta. Secara singkat menceritakan, kronologi singkat yang disampaikan sama dia. Karena kami hanya mengantarkan jenazah. Itupun saya desak terus, 'Ini adalah aib. Ini tidak pantas didengar oleh orang banyak'. Jadi saya bilang pada Pak Leonardo, ini yang di dalam rumah keluarga semua. Ceritakan semua. (Leonardo bilang) 'Tidak pantas Pak diceritakan di semua orang'. Sudah saya bilang ini keluarga semua. Diceritakanlah Pak Leonardo bahwa pada tanggal 8 Juli 2022 sekembalinya Bu Putri dari Magelang, tradisi dari keluarga FS ini harus isoman di Duren Tiga. Sambil nunggu PCR dia ceritanya PC masuk ke dalam kamar istirahat menunggu hasil PCR, tiba-tiba almarhum masuk ke kamar PC hendak buat yang tidak senonoh. PC menjerit, almarhum keluar dari kamar dengan panik," ujar Samuel menceritakan apa yang disampaikan Leonardo.

"'Almarhum tidak bertanya, langsung mengambil senjata dari pinggang langsung tembak Bharada E tanpa kata-kata'. Itu pesan yang disampaikan kepada kami," sambungnya.

Lihat video 'JPU Tampilkan Foto Jenazah Yosua yang Penuh Luka Tembak di Sidang':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads