Pihak kepolisian menerima informasi terkait adanya minuman keras (miras) saat konser Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Polisi lakukan pengecekan terkait hal tersebut.
"Saya juga dapat informasi seperti itu, dapat informasi katanya banyak yang berbau miras. Tapi kan itu nggak bisa langsung ini, pembuktiannya harus," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada detikcom, Minggu (30/10/2022).
Meskipun demikian, dia juga menyebut pihaknya mendapat informasi soal adanya penjualan miras selama acara berlangsung. Namun, dia menduga penjualan tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada informasi katanya ada yang jualan miras. Tapi kami memang tidak menemukan itu, entah mungkin jualnya sembunyi-sembunyi atau tidak," tuturnya.
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya akan melakukan pendalaman lebih lanjut terkait informasi yang beredar. "Ini yang masih kami dalami juga," ucap Komarudin.
Polisi Ungkap 2 Peran Panitia yang Diperiksa
Diketahui, polisi telah meminta keterangan resmi dari dua orang penitia konser Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Keduanya diperiksa di Polres Metro Jakarta Pusat lantaran perhelatan musik itu menimbulkan sejumlah penonton jatuh pingsan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyebut adapun kedua saksi itu berinisial HA dan HS. Komarudin menyebut HA merupakan penanggung jawab acara.
"HA sebagai penanggung jawab," kata Kombes Komarudin kepada detikcom, Minggu (30/10/2022).
Sementara itu, Komarudin menyebut HS diperiksa lantaran dia bertanggung jawab soal tata letak panggung konser Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Selain itu, dia juga punya wewenang soal mengatur booth selama konser berlangsung.
"Satu lagi itu, bagian apa itu dia kalau bagian bikin-bikin setting-setting panggung itu...dia suka kalo yang penempatan-penempatan booth, panggung gitu lah," jelas dia.
Komarudin menyebut alasan keduanya diperiksa kepolisian lantaran adanya fakta bahwa pihak panitia mengabaikan akses jalur evakuasi. Dia menyebut panitia menempatkan tata letak dengan mengabaikan faktor keselamatan penonton.
"Karena kan faktanya mereka mengabaikan ini, akses-akses jalur evakuasi. Mereka menempatkan booth atau menempatkan itu...mengabaikan faktor keselamatan," ungkap Komarudin.
Dia juga menambahkan pihaknya bakal memeriksa saksi lain terkait insiden Berdendang Bergoyang ini. Bahkan, dia menyebut kejadian ini bukan tak mungkin bakal naik penyidikan jika ditemukan adanya unsur pidana.
"Kalau emang nanti dari keterangan orang, apa saksi lain, mengarah kepada adanya perbuatan yang masuk ke ranah pidana, ya maka akan kita panggil lagi," kata dia.
Selain itu, Komarudin menyebut pihaknya saat ini juga bakal mendengarkan penjelasan tim medis yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung. Dia bakal mendalami alasan jatuhnya korban pingsan yang menimpa beberapa penonton.
"Masukan dari pihak tim kesehatan, medis, separah apa sih korban2 atau pun penonton yang pada saat itu minta bantuan tenaga medis itu kasusnya apa. Apakah sesak napas atau apa nanti kita lihat," tutupnya.
Diketahui, polisi mencabut izin festival musik Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat, buntut kericuhan hingga menyebabkan sejumlah orang pingsan. Saat ini, dua penanggung jawab festival musik itu tengah diperiksa polisi.
"Saat ini dua orang penanggung jawab sedang kami mintai keterangan di polres," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada wartawan, Minggu (30/10/2022).
Komarudin menyebut dua penanggung jawab itu diperiksa seputar jumlah tiket yang dijual tidak sesuai dengan kapasitas. Tak hanya itu, polisi juga memeriksa surat izin yang dikantongi penyelenggara.
"Masih seputar jumlah tiket yang dijual, yang tidak sesuai dengan kapasitas dan surat izin yang dikantongi penyelenggara," katanya.
Puluhan Penonton Pingsan
Festival musik Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat, disesaki penonton. Puluhan orang dilaporkan pingsan karena overcapacity (kapasitas berlebihan).
"Di lapangannya overload dan sudah banyak yang pingsan tadi. (Korban pingsan) puluhan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada detikcom, Sabtu (29/10).
Komarudin mengatakan, selain korban pingsan, beberapa penonton mengalami luka-luka. Hal ini terjadi karena para pengunjung berdesak-desakan.
"Ada luka-luka lecet, karena berdesak-desakan," ujar Komarudin.