Satpol PP Jakarta Utara melakukan pengecekan ke permukiman dekat kawasan hutan kota Rawa Malang, Cilincing, yang disebut-sebut sebagai lokalisasi terselubung. Para pelaku prostitusi, sebut ketua RT setempat, kerap 'kucing-kucingan' dengan petugas.
Ketua RT setempat, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kegiatan prostitusi di lokasi tersebut masih berjalan. Dia mengatakan pihak prostitusi itu bersembunyi ketika petugas menggerebek lokasi tersebut.
"Masih ada (prostitusi). Jadi mereka ini kucing-kucingan. Jadi ketika ada petugas dari Cilincing, baik dari Satpol PP atau dari polisi, mereka ini sembunyi," kata ketua RT tersebut kepada detikcom ketika dihubungi, Sabtu (29/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kucing-kucingan
Dia mengatakan, beberapa hari terakhir, kegiatan prostitusi kembali berjalan normal. Selain kegiatan prostitusi, ada sejumlah kafe remang-remang memainkan musik yang mengganggu warga sekitar.
"Ya untuk beberapa hari kemarin masih sibuk kegiatan (prostitusi) di dalam," ujarnya.
Dia menyebutkan pihak kepolisian dan Satpol PP rutin melakukan patroli di area prostitusi tersebut. Tetapi waktu patroli yang hanya beberapa saat dan menyebabkan para pelaku prostitusi itu kembali lagi.
"Apakah petugas patroli itu selalu patroli bercokol di situ? Kan sewaktu-waktu doang. Setelah situasi kondusif, dia balik kanan. Nah, para pengasuh, termasuk pengurus-pengurus (prostitusi), dia beroperasi setelah aparat sudah tidak ada," ujarnya.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Simak juga 'Mantan Wagub Bakal Tutup Semua Tempat Prostitusi di Jakarta!':
Ditutup
Sebetulnya, kepolisian dan Pemkot Jakarta Utara telah menutup area lokalisasi itu. Hal ini merespons keresahan masyarakat.
"Kita sudah kirim tim bersama stakeholder setempat. Disampaikan mulai malam ini untuk menutup warung-warungnya dan tidak ada lagi kegiatan serupa," kata Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmad saat dihubungi, Senin (26/9).
Haris mengatakan setidaknya ada 10 warung yang menjadi tempat prostitusi di lokasi. Total, ada puluhan pekerja seks komersial (PSK) yang tersedia di tempat tersebut.
Menurut Haris, para PSK ini akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing setelah prostitusi di Rawa Malang ditutup malam ini.
"Total ada 10 warung dan mungkin ada 30-an PSK," katanya.
Para PSK ini pun akan diberi keterampilan sebelum nantinya dipulangkan ke kampung halaman.
"Kita akan berkoordinasi dengan kecamatan mengajak serta suku dinas sosial untuk memberi pelatihan kepada para penghuni guna mendapat bekal keterampilan dan para penghuni akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing," katanya.