Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan dana pembangunan untuk Kota Bogor bernilai miliaran rupiah. Namun, dia menyebut setelah pembangunan itu selesai, malah dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Saya merasakan di Bogor APBD miliar rupiah loh, yang alokasinya untuk mempercantik kota, membangun kota tapi dirusak oleh orang-orang iseng," kata Bima Arya di acara #DemiIndonesia yang diinisiasi detikcom, di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).
Bima mengatakan tantangan saat ini bukan hanya cara membangun kota saja. Melainkan juga bagaimana cara membangun jiwa manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu tantangan kita sekali adalah bagaimana bukan hanya kota kita bangun secara fisik, negara yang kita perbaiki secara fisik, tapi manusianya dibangun jiwa raganya," katanya.
Dia mengatakan membangun fasilitas publik sama dengan membangun jiwa. Sehingga, sangat disayangkan jika fasilitas yang telah dibangun, namun dirusak.
"Membangun fasilitas publik teman-teman sekalian, itu membangun jiwa. Taman-taman, kota yang dibangun itu kan kebersamaan, pedesterian yang dibangun itu kan juga kebersamaan, kita nggak mau kembali ke masa di mana kalau ketemu orang janjiannya di mal, nggak bisa, boros, hedon, dan nggak sehat," kata Bima.
"Saya apresiasi Jakarta banyak berubah, kita belajar dari Bandung, Surabaya, dan sebagainya. Jadi fasilitas publik itu membuat kita lebih menikmati kebersamaan. Itu arahnya ke sana, di Kota Bogor dibangun taman, pedesterian bukan hanya untuk mempercantik kota tapi juga untuk kebersamaan, tapi lagi-lagi sebetulnya yang kita bangun harus melalui jiwa," sambungnya.
Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan tujuannya saat ini adalah membangun karakter generasi muda. Hal itu dilakukan dengan cara menggelar acara-acara terkait kebangsaan.
"Di Kota Bogor tujuan kita adalah membangun karakter anak-anak muda, ada gema kebangsaan, ada festival-festival, kita desain, kita rancang supaya anak-anak muda berjiwa kosmopolitan, paham kultur kotanya, nasionalis menjadi bangsa Indonesia dan berwawasan," ujarnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan agar anak-anak muda tidak terjebak pada sesuatu yang instan. Selain itu, agar mereka juga tidak terjebak pada pergaulan yang dapat merusak moral.
"Kita nggak mau ke depan anak-anak kita terjebak ke hal yang instan saja, nggak suka baca, kemudian terjebak yang hal-hal sifatnya merusak moral dan sebagainya, jadi target kita adalah membangun jiwa," tuturnya.
Acara #DemiIndonesia bersama GoTo ini dipersembahkan oleh detikcom dan didukung oleh J99 Corp & PLN.
(zap/dhn)