Polda Metro Bilang BEM SI Salah Persepsi soal Tes Urine Masuk Kampus

Polda Metro Bilang BEM SI Salah Persepsi soal Tes Urine Masuk Kampus

Adrial Akbar - detikNews
Sabtu, 29 Okt 2022 11:39 WIB
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)

BEM SI Pertanyakan Rencana Tes Urine di Kampus

Sebelumnya, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Muhammad Yuza Augusti merespons rencana tes urine yang akan dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Ia mempertanyakan mengapa tes itu hanya dilakukan pada mahasiswa.

"Ini masalahnya, permasalahan dan juga peraturan ini kan untuk seluruh masyarakat Indonesia, kenapa cuma mahasiswa dan juga anak muda doang gitu? Kalau memang mau adil, semua masyarakat juga atau mungkin juga bapak-bapak di sini juga dites juga," kata Koordinator Pusat BEM SI Muhammad Yuza Augusti kepada wartawan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuza mempertanyakan substansi tes urine kepada para mahasiswa tersebut. Yuza juga mempertanyakan riset yang menunjukkan mahasiswa yang disebut lebih banyak menggunakan narkotika.

"Lagi-lagi saya bukan untuk menolak atau menyetujui ya, tapi sebuah kritikan dan juga sebuah substansi yang diambil dari itu tuh apa sebetulnya? Apakah memang karena anak muda yang lebih banyak melakukan? Kan nggak juga. Mana riset dan lain-lainnya? Itu yang kita perlu, jadi hal-hal tersebut yang mungkin masih dipertanyakan masalah tes urine pada anak muda," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan masih banyak permasalahan yang seharusnya lebih dulu diurusi polisi, seperti Tragedi Kanjuruhan hingga kasus Ferdy Sambo.

"Saya bilang mendukung nggak, menolak juga nggak, karena lagi-lagi kita juga butuh klarifikasi, kenapa tiba-tiba semuanya mau dites urine gitu, kenapa tiba-tiba. Ibarat ada permasalahan yang lebih besar untuk diurusi, kenapa dana yang lebih besar yang banyak ini selalu untuk hal-hal yang mungkin tidak menjadi sebuah permasalahan besar gitu, tes urine, ya buat apa? Itu menjadi sebuah permasalahan juga," papar Yuza.

"Kalau memang ternyata ada memang fenomena ini menjadi besar dan perlu diatur, ya silakan. Tapi, kalau memang ternyata masih ada PSN masih belum selesai, BBM masih kesulitan dan sekarang masih ada hal-hal, Kanjuruhan belum selesai, Polri, masalah Ferdy Sambo juga belum selesai," lanjutnya.


(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads