Sindiran Cari Muka dari PDIP ke Dewan Kolonel yang Dijatuhi Sanksi

Sindiran Cari Muka dari PDIP ke Dewan Kolonel yang Dijatuhi Sanksi

Firda Cynthia Anggrainy, Dwi Rahmawati - detikNews
Jumat, 28 Okt 2022 07:01 WIB
PDIP akan menggelar Rakornas untuk menyambut HUT ke-46 pada Kamis (10/1/2019) mendatang. Ratusan bendera PDIP merahkan jalanan Jakarta.
Bendera PDIP (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

'Dewan Kolonel' bentukan loyalis Puan Maharani di DPR tidak hanya mendapat sanksi teguran keras dari DPP PDIP. Mereka juga dicap tidak kreatif dan cari muka.

Teguran keras itu disampaikan PDIP karena Dewan Kolonel disebut organisasi yang menyalahi aturan AD/ART partai. Sehingga DPP menjatuhi sanksi teguran keras dan terakhir kepada para anggota Dewan Kolonel melalui surat.

Isi surat itu menjelaskan kalau pembentukan Dewan Kolonel tidak dikenal dalam AD/ART maupun peraturan partai. Isi surat itu juga menegaskan tidak ada struktur militer dalam PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, surat tersebut juga menekankan kalau pencapresan merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang diputuskan dari hasil Kongres V PDIP. PDIP menyatakan pembentukan 'Dewan Kolonel' melanggar dan akan diberikan sanksi disiplin dan organisasi bagi kader yang melanggar.

Surat itu ditandatangani oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.

ADVERTISEMENT

Sindiran Cari Muka ke Dewan Kolonel

Usai menyampaikan teguran keras, PDIP juga menyindir tajam Dewan Kolonel. PDIP menyebut Dewan Kolonel cari muka.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDIP Komarudin Watubun.

Ketua DPP PDIP Komarudin WatubunKetua DPP PDIP Komarudin Watubun (Foto: Zhacky/detikcom)

"Yang berat di Dewan Kolonel itu adalah membuat organisasi di luar aturan organisasi, kita AD/ART partai, tapi itu berat tindakannya," kata Komarudin, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

Karena itu, tegas Watubun, Dewan Kolonel yang dibentuk para anggota dewan untuk mendukung Puan Maharani maju sebagai calon presiden itu harus ditertibkan. Menurutnya, pembentukan Dewan Kolonel itu justru menjerumuskan sang pemimpin.

"Kadang-kadang teman-teman ini kan terlalu kreatif untuk cari muka, kadang juga. Ini harus kita tertibkan. Itu bukan menolong pemimpin tapi menjerumuskan pemimpin," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Simak Video: PDIP Akan Beri Sanksi Dewan Kolonel Pendukung Puan Maharani

[Gambas:Video 20detik]



Komarudin mengaku sudah mengontak satu persatu anggota Dewan Kolonel yang namanya masuk dalam surat yang beredar. Setelah ditelusuri, pihak terkait justru tidak mengerti.

"Kita ikuti juga itu dengan baik, tapi saya sudah kontak mereka satu persatu mereka tidak mengerti. Ini lagi persiapan panggil gelombang berikutnya untuk klarifikasi tertibkan semua tanpa terkecuali," kata Komarudin.

Junimart Girsang Beri Respons

Junimart Girsang merupakan salah satu anggota Dewan Kolonel. Wakil Ketua Komisi II DPR ini tak percaya adanya sindiran tersebut.

"Saya tidak yakin Pak Watubun bicara begitu. Semua kader partai tegak lurus sesuai AD/ART partai," kata Junimart saat dihubungi, Kamis (27/10/2022).

Junimart meyakini seluruh kader kompak dalam barisan partai. "Satu gerak dalam rampak barisan," kata dia

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads