Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus mendorong masyarakat Indonesia agar tetap terus beretika sesuai nilai Pancasila, termasuk dalam menggunakan media sosial. Hal itu merespons temuan riset yang menyebut bahwa netizen Indonesia dianggap paling tidak sopan di Asia Tenggara.
"Berdasarkan survei Microsoft yang dilakukan pada bulan April-Juni 2020 lalu, netizen Indonesia tidak sopan se-ASEAN dalam menggunakan media sosial. Microsoft mem-publish hasil survei ini pada awal tahun 2021 lalu," ujar Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP Akbar dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Distorsi Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Melalui Media Sosial, di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Akbar mengungkapkan hasil survei tersebut memang benar adanya. Ia juga menambahkan jika ada survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi Informasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2021 lalu tentang pemblokiran akun yang memiliki konten negatif sebanyak 2,6 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak Jokowi beberapa tahun kemarin pada saat peringatan hari lahir Pancasila, beliau menyampaikan bahwa pendalaman nilai Pancasila itu tidak bisa dilakukan dengan cara biasa. Dilakukan dengan cara-cara baru yang luar biasa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi terutama pada saat perkembangan revolusi 4.0 yang terjadi saat ini," ujarnya.
Akbar mengatakan agar masyarakat Indonesia tahu akan hal nilai Pancasila melalui sosial media, yaitu dengan cara membanjiri narasi pancasila melalui media sosial seperti sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Bapak Jokowi juga menyarankan bahwa kita perlu membanjiri narasi-narasi pancasila ini melalui media sosial," ujarnya.
Akbar menekankan BPIP untuk terus mendorong nilai nilai pancasila melalui media sosial dengan cara membuat kampanye konten mulia yang menyebarkan konten-konten positif, edukatif dan informatif.
Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso mengungkapkan dengan adanya literasi digital melalui media sosial, maka semua masyarakat harus bertanggung jawab yang sama untuk merawat NKRI .
"Negara ini dibentuk untuk punya visi dan misi, di situlah ada Pancasila. Teritorinya sudah jelas, tapi isi prinsipnya sebagai pemersatu bangsa Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila itu ada di jiwa seluruh warga Indonesia," ujarnya.
Prakoso juga menuturkan masyarakat Indonesia yang ada di era saat ini seharusnya menggunakan media sosial untuk menguatkan nilai Pancasila, sehingga masyarakat Indonesia memahami serta menjalankan arti Pancasila.
"Walaupun kita berbeda-beda tetapi tetap satu jua, nah nilai-nilai ini yang harus kita dorong dan sadarkan ke masyarakat. Pasti juga ada negara lain mungkin atau masyarakat dari negara lain. Kita sudah diberi resource yang banyak sekali, kita sudah diberi kesuburan yang bagus sekali, kita diberi juga kebudayaan yang berbeda ini," ujarnya.
"Nah bagaimana ini disatukan semua dengan konten-konten yang ada di media sosial, mari kita bergotong royong tidak henti-hentinya merawat NKRI. Karena dengan kita berpersatuan berperikeadilan saatnya Indonesia maju saatnya Indonesia akan memperoleh daya saing dan kejayaan sebagai taman sari dunia," imbuhnya.
Sebelumnya BPIP juga telah mengampanyekan #gemarmulia yang merupakan kepanjangan dari Gerakan Masyarakat Menyebarkan Konten Mulia dengan mengajak netizen membuat konten-konten yang positif.
Sebagai informasi, dalam acara FGD itu terbagi menjadi dua sesi, yaitu FGD sesi pertama yang membahas 'Isu Strategis Pancasila di Media Sosial' yang disampaikan oleh 3 narasumber. Antara lain Direktur Media Kernels Indonesia Ismail Fahmi, Ph.D, Pegiat Media Sosial Mohamad Syafi Alielha, dan Media & Communications Professional Rudy Andanu.
FGD sesi kedua yang membahas 'Upaya Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Media Sosial yang disampaikan oleh 3 narasumber. Antara lain Direktur Politeknik STIAN LAN Jakarta Prof. Dr. Nurliah Nurdin, M.A, Deputi IV Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Kantor Staf Kepresidenan Dr. Juri Ardiantoro, M.Si, dan Akademisi Alfi Rahmawati, S.KPm., M.Si
Simak juga 'Analisis Drone Emprit: Anies Baswedan Jadi Tokoh Paling Populer di Medsos':