Acay Tim CCTV Km 50 Ternyata Eks Anggota Satgassus Pimpinan Ferdy Sambo

Acay Tim CCTV Km 50 Ternyata Eks Anggota Satgassus Pimpinan Ferdy Sambo

Zunita Putri - detikNews
Kamis, 27 Okt 2022 14:12 WIB
Acay saat menjadi saksi di sidang Brigjen Hendra dan Kombes Agus (Wilda-detikcom)
Acay saat menjadi saksi di sidang Brigjen Hendra dan Kombes Agus (Wilda/detikcom)
Jakarta -

AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay menyatakan dirinya bukan penyidik kasus Km 50. Namun Acay, yang dalam dakwaan jaksa disebut sebagai anggota tim CCTV Km 50, menyatakan dirinya adalah anggota Satgassus Merah Putih pimpinan Ferdy Sambo.

Hal itu terungkap dalam sidang kasus merintangi penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Agus Nurpatria di PN Jaksel, Kamis (27/10/2022). Keanggotaan Acay terungkap saat ditanya oleh pengacara Hendra dan Agus.

"Apa saksi anggota Tim Satgassus Merah Putih?" tanya tim pengacara Hendra dan Agus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul," jawab Acay.

"Apa Saksi di bawah naungan Sambo?" tanya pengacara lagi.

ADVERTISEMENT

"Iya, beliau atasan saya," kata Acay.

Pengacara kemudian bertanya tentang perintah siapa yang menjadi prioritas untuk Acay, Dirtipidum atau Ferdy Sambo yang memimpin Satgassus. Acay menjawab dirinya memprioritaskan perintah Dirtipidum karena dia anggota Dittipidum.

"Perintah siapa yang Saudara dengar? Pak Dirtipidum?" tanya pengacara dan diamini Acay.

"Bukan Pak FS?" timpal pengacara.

"Kan tugas Satgassus Merah Putih beda, Pak," jawab Acay.

Hendra dan Agus didakwa dengan Pasal 49 juncto Pasal 33 dan Pasal 48 juncto Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 233 KUHP dan Pasal 221 ayat 1 ke-2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Rokok & Wajah Murka Sambo Usai Yosua Tewas di Kesaksian Acay':

[Gambas:Video 20detik]



Tentang Satgassus Merah Putih

Satgassus Merah Putih Polri ini merupakan satgas yang dibentuk pada zaman Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Satgassus Merah Putih dibentuk pada 20 Februari 2017.

Tito saat itu mengatakan satgas ini lahir sebagai respons atas peristiwa aksi demo 411 atau demo 4 November 2016.

Menurutnya, Satgas Merah-Putih bekerja untuk masa pendinginan sejak peristiwa 411. Tito menjelaskan peristiwa itu sempat memanas, sehingga perlu ada pendekatan khusus kepada para pemuka agama.

Kehadiran Satgassus pun tak lepas dari kritik. Saat itu, anggota Komisi III DPR RI saat itu, Herman Herry, mengkritik Satgas Merah Putih karena dinilai sebagai 'darah biru' di tubuh Polri. Namun Tito menjelaskan kehadiran Satgas sama dengan satgas lainnya.

Banyak sepak terjang Satgassus ini. Salah satunya yang fenomenal adalah pengungkapan 1,2 ton sabu dari jaringan narkotika Timur Tengah.

Pada 1 Juli 2022, Ferdy Sambo, yang kala itu berpangkat irjen, ditunjuk sebagai Kepala Satuan Tugas Khusus (Kasatgassus) Merah Putih. Penunjukan ini tercantum dalam Surat Perintah SPRIN/1583/VII/HUK.6.6./2022. Surat perintah tersebut berlaku mulai 1 Juli 2022 hingga 31 Desember 2022.

Saat kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo mencuat, Ferdy Sambo dicopot dari Satgassus Merah Putih. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemudian resmi menghentikan kegiatan Satgassus Merah Putih Polri pada 10 Agustus 2022. Faktor efektivitas kinerja organisasi menjadi salah satu alasan diberhentikannya Satgassus Polri.

"Alasannya bahwa menurut pertimbangan dari pertimbangan staf, untuk efektivitas kinerja organisasi, maka lebih diutamakan atau lebih diberdayakan satker-satker yang menangani berbagai macam kasus permasalahan sesuai dengan tupoksi masing-masing," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, Kamis (11/8/2022).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads