Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan rumah sakit rujukan untuk pasien gagal ginjal akut. Pasalnya, selama ini pihaknya hanya mengandalkan rumah sakit vertikal untuk menangani gangguan ginjal akut pada anak.
"Mengandalkan RS vertikal saja tentu nggak cukup, sehingga kita tahu juga secara SDM dokter anak ahli ginjal itu masih terbatas, bahkan kalau dihitung masih ada tiga di Jakarta," kata Widyastuti dalam Podcast Rabu Belajar yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Tergagap Mengungkap Misteri Gagal Ginjal |
"Sehingga langkah yang dilakukan Dinkes adalah pertama menyiapkan rumah sakit rujukan yang berasal dari Pemprov," lanjut dia.
Widyastuti menyadari rumah sakit yang ada di Jakarta melayani pasien yang berasal dari berbagai wilayah di RI sehingga pihaknya perlu menambah jumlah layanan menangani kasus gagal ginjal akut.
"Yang dirawat di DKI itu nggak hanya ber-KTP DKI saja, tapi juga berasal dari Jabodetabek bahkan di luar Jabodetabek," ujarnya.
Dia menyebutkan sampai saat ini Jakarta baru memiliki dua rumah sakit rujukan untuk pasien gagal ginjal akut, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) serta Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita.
Karena itu, saat ini pihaknya mempersiapkan 4 rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta sebagai RS pendamping.
"Saat ini kita siapkan RS daerah tipe A dan B di DKI, yakni (RSUD) Tarakan, (RSUD) Pasar Minggu, (RSUD) Pasar Rebo, (RSUD) Koja untuk jadi pendampingan untuk melakukan perawatan," ujarnya.
Di samping itu, Widyastuti juga menuturkan pihaknya mengirimkan tenaga kesehatan DKI ke RSCM untuk membantu pelayanan sekaligus mempelajari penanganan kasus gagal ginjal.
"Jadi sekaligus berikan bantuan tambahan tenaga ke RSCM tapi sekaligus kami dapat manfaat shingga tim kami dapat ilmu. Sekiranya nanti dibutuhkan pelebaran tempat tidur layanan pasien, di tempat tidur di RS kita," jelasnya.
Widyastuti memastikan Pemprov DKI telah mempersiapkan infrastruktur penanganan kasus gagal ginjal akit. Dia mengatakan infrastruktur tersebut bisa segera digunakan apabila terjadi lonjakan kasus.
"Tim kita sudah siap baik dari sisi SDM dan sarana, tapi harapannya jangan sampai kepakai, kita harap (gagal ginjal) ini bisa cepat selesai dengan partisipasi semua elemen baik masyarakat, nakes, pemerintah dan semua tokoh masyarakat," tandasnya.
Simak video 'Heru Budi Koordinasi dengan Dinkes DKI soal Gagal Ginjal Akut Anak':