Konflik antara manusia dan satwa liar terjadi di Pelalawan, Riau. Konflik melibatkan pekerja perusahaan akasia dengan harimau Sumatera.
Pekerja perusahaan bernama Adi Saputra (37) itu duel dengan seekor harimau Sumatera pada Minggu (23/10) dini hari pukul 01.30 WIB. Kepala Adi mengalami luka cukup parah dalam duel itu.
Insiden itu terjadi saat Adi melihat ada mata merah di kegelapan malam. Hanya, mereka tidak menyadari bahwa mata merah tersebut adalah mata harimau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah semua pekerja tidur, korban pun terbangun. Dia kaget melihat ada seekor harimau di depan mata yang jaraknya 2 meter.
"Korban berteriak untuk membangunkan rekan lainnya. Kemudian harimau tadi langsung menyerang korban yang saat itu sedang berposisi duduk," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Harimau Pembunuh 13 Orang Ditangkap di India |
Saat diserang, tangan kiri korban memegang kaki harimau dan tangan kanan korban memegang badan dengan tetap berusaha membanting harimau tersebut. Namun korban sudah terkena cakaran di bagian kepala, tak berdaya.
BKSDA Tak Akan Tangkap Harimau
BKSDA Riau menjelaskan pihaknya tak berniat menangkap harimau Sumatera tersebut meski telah menerkam pekerja. Alasannya, kawasan hutan di Pelalawan yang jadi lokasi penerkaman memang habitat Si Raja Hutan.
"Kita tidak ada rencana untuk menangkap karena itu memang kawasan hutan dan kantong harimau itu sendiri," kata Kepala BKSDA Riau Genman Hasibuan pada Selasa (25/10).
"Tak mungkin kita tangkap dia di rumah sendiri, maka ini tim di lapangan memonitor dan memberi imbauan ke masyarakat dan pekerja," sambung dia.
Kini, BKSDA Riau telah memasang 5 kamera trap di lokasi konflik harimau dan pekerja. Hingga saat ini belum ditemukan aktivitas harimau Sumatera tersebut.
Baca selengkapnya di sini dan di sini
Lihat juga Video: Penampakan Harimau di Jambi yang Memangsa Belasan Ternak