Harapan & Kebanggaan Ridwan Kamil pada Konferensi MPR Dunia di Bandung

Yudistira Imandiar - detikNews
Selasa, 25 Okt 2022 12:03 WIB
Foto: MPR
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan apresiasi pada penyelenggaraan Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam yang diinisiasi MPR RI. Acara tersebut belangsung di kota Bandung, Jawa Barat pada 24-26 Oktober 2022.

"Sebuah kebanggaan besar buat saya dan rakyat, kegiatan luar biasa ini dilakukan di Gedung Merdeka Bandung. Saya rasa acara ini menjadi alternatif forum untuk memaksimalkan dan memperkuat fungsi diplomasi parlemen negara-negara peserta. Saya harap dari konferensi ini lahir tatanan dunia yang harmonis dan beradab," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu dalam sambutanya di Konferensi Internasional MPR Dunia, Senin (24/10).

Kang Emil meyakini kegiatan konferensi itu akan padat dengan diskusi, percakapan dan pembahasan yang akan mengerucut kepada kolaborasi membuat aksi dalam upaya mewujudkan dunia menjadi tempat yang damai, jauh dari konflik dan perang serta lebih banyak kerja sama di bidang ekonomi.

"Saya menaruh keyakinan semua itu terwujud. Sebab, banyak dari para delegasi merupakan penasihat raja, presiden atau perdana menteri di negaranya masing-masing. Sehingga ketika terjadi satu kesepakatan bersama, kesepakatan itu akan mudah terwujud dan kita akan meraih masa depan bersama yang lebih cerah," sebut Kang Emil..

Dalam kesempatan itu, Kang Emil mengingatkan para delegasi tentang sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dilaksanakan di Gedung Merdeka Bandung, 67 tahun silam. Waktu itu KAA menghasilkan kesepakatan penting bersama dalam bentuk 10 poin prinsip atau Dasasila Bandung, yakni pertama, menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB.

Kedua, menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa. Ketiga, Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil. Keempat, tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain.

"Saya rasa, Dasasila Bandung itu masih relevan dengan isu-isu yang akan dibahas di konferensi internasional MPR ini," cetus Kang Emil.

Di akhir sambutannya, Kang Emil berharap konferensi itu akan membawa maslahat bagi masyarakat dunia.

"Semoga menghasilkan kebaikan untuk negara-negara peserta dan seluruh dunia serta meninggalkan kesan baik tentang Bandung pasca konferensi ini usai," ujar Kang Emil.




(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork