DLH Kabupaten Bogor Minta Kecamatan-Desa Aktif Urus Pencemaran Lingkungan

DLH Kabupaten Bogor Minta Kecamatan-Desa Aktif Urus Pencemaran Lingkungan

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Senin, 24 Okt 2022 12:42 WIB
Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan alat berat untuk membersihkan sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Senin (10/10/2022). Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya menyebabkan debit air Sungai Ciliwung meningkat dan menghanyutkan sampah ke Pintu Air Manggarai. 
Sebanyak 483 meter kubik atau sekitar 170,5 ton sampah berhasil diangkut petugas UPK Badan Air Manggarai, Jakarta Pusat dari Pintu Air Maggarai, Senin 10 Oktober 2022.
Ilustrasi. Sampah diangkut dengan alat berat (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Bogor -

Pencemaran lingkungan kerap menjadi permasalahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kabupaten Bogor Ade Yana Mulyana meminta kecamatan dan desa lebih berperan aktif mengurus permasalahan lingkungan tersebut.

Dia berharap ada koordinasi yang lebih aktif antara DLH dan pihak kecamatan hingga desa. Hal itu dilakukan guna deteksi dan pengawasan dini pencemaran.

"Sungai di kabupaten kan ada berapa, kapasitas anggota saya berapa, luas wilayah kabupaten berapa. Diharapkan ke depan itu kita kerja sama, koordinasi," kata Ade kepada wartawan di Cibinong, Senin (24/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena keberadaan lokus kejadian pencemaran atau kerusakan itu adanya di wilayah hukum kerja kecamatan, yang ada di wilayah desa. Itu makanya diharapkan untuk deteksi dan pengawasan pengendali itu. Kembali di bawah koordinasi dengan kita," sambungnya.

Ade memberi contoh terkait permasalahan sampah liar yang ada di satu wilayah. Dia mengatakan seharusnya pihak desa yang pertama bergerak.

ADVERTISEMENT

"Contoh terkait sampah liar itu jangan dibiarkan, panggil oleh desa. Nanti ketika harus diangkut, baru koordinasi dengan UPT. Kita kan nggak tahu kalau nggak dilaporin," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, air sungai di kawasan Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, berbusa pada Kamis (20/10) sore. Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor bersama Unit Tipidter Polres Bogor mengambil sampel air sungai tersebut.

DLH Bogor menyebut busa tersebut diduga berasal dari limbah kegiatan usaha. Namun untuk memastikannya, hasil pengecekan sampel akan keluar dalam 14 hari.

"Kita hari ini bersama Polres Bogor melakukan pengambilan sampel yang diduga pencemaran dari kegiatan usaha. Tapi kita belum bisa menentukan kegiatan usahanya apa. Namun kita sudah melakukan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium UPT DLH Kabupaten Bogor. Hasilnya 14 hari ke depan baru keluar," kata Pengawas PPLH DLH Kabupaten Bogor, Uly Sinaga kepada wartawan di lokasi sungai berbusa, Kamis (20/10).

Simak juga 'Basarnas Sebut Ancaman Longsor di Gang Barjo Bogor Masih Bisa Terjadi':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads