Kasus gagal ginjal menggejala di Indonesia, diduga berasal dari obat sirop yang mengandung zat tertentu. Pemerintah kini melarang obat sirop untuk dikonsumsi masyarakat.
Masalah kasus gagal ginjal akut ini menjadi masif. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian serius.
"Yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi. Tugasnya semuanya," kata Jokowi di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10) kemarin.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan ada cemaran zat bernama etilen glikol dan dietilen glikol di obat sirop. Ini berdasar temuan kasus kematian anak gagal ginjal akut yang dilaporkan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Setelah dianalisis, tujuh dari 11 pasien gagal ginjal akut di RSCM positif memiliki cemaran etilen glikol dan dietilen glikol. Zat atau senyawa berbahaya yang ditemukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berisiko pada ginjal, seperti kasus yang terjadi di Gambia.
"Itu lebih dari 50 persen ini (kasus) disebabkan oleh senyawa kimia tadi, nah kita langsung cek etilen glikol, dietilen glikol itu kalau masuk ke tubuh kita kan mengubah senyawa kimia tadi menjadi asam oksalat, kalau masuk ginjal bisa menjadi kristal-kristal kecil yang sangat tajam, sehingga jika ada di balita kita ya rusak ginjalnya," terang Budi Gunadi Sadikin.
Selanjutnya, ratusan kasus kematian:
(dnu/dnu)